Bupati Apri dan Wabup Dalmasri Tinjau Hibah KM Banawa Nusantara 67 di Mantang Lama

Bupati Apri dan Wabup Dalmasri Tinjau Hibah KM Banawa Nusantara 67 di Mantang Lama

Bupati Bintan; Apri Sujadi dan Wabup; Dalmasri Syam mencoba belayar dengan KM Banawa Nusantara 67. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Bupati Bintan, Apri Sujadi dan Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam melakukan peninjauan langsung pengoperasian Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara 67 di Desa Mantang Lama, Kecamatan Mantang, Minggu (27/10/2019).

Kapal berbahan kayu yang memiliki kapasitas 35 Grose Tone (GT) itu merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang diadakan melalui APBN 2018 lalu.

Apri Sujadi mengatakan kapal ini dihibahkan dari Kemenhub RI untuk Kabupaten Bintan. Kemudian diserahkan pengoperasiannya ke Desa Mantang Lama.

"Pengoperasiannya akan dikelola oleh BUMDes Mantang Lama. Dipergunakan untuk kepentingan umum," ujar Apri.

Pemkab Bintan, kata Apri, telah mengusulkan permintaan 3 bantuan Kapal Perlayaran Rakyat (Perla) kepada Kemenhub RI sejak 2017 lalu. Namun hanya disetujui dua unit kapal saja yaitu kapal berkapasitas 35 GT berbahan kayu.

 

Apri dan Dalmasri serta Perangkat Desa Mantang di KM Banawa 67.

Kapal pertama diadakan melalui APBN 2017 untuk Kecamatan Tambelan. Namun proses hibahnya dilaksanakan pada 2018 lalu. Kedua diserahkan Oktober ini yaitu KM Banawa Nusantara 67.

"Kedua kapal tersebut akan digunakan untuk transportasi penyeberangan bagi warga-warga di wilayah pesisir. Diharapkan agar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," jelasnya.

Selain penyerahan kapal, Apri akan berjanji akan mendirikan Stasiun Pengisian Baha Bakar(SPBB) Nelayan di Desa Mantang Lama ini. Tujuannya agar bisa dipergunakan bagi melayani kebutuhan bahan bakar minyak untuk kapal-kapal nelayan.

Dalam waktu dekat pihaknya akan berusaha agar perizinan pendirian SPPB ini disetujui.

"Kita akan minta untuk bisa dijinkan pendirian SPBB ini. Sehingga para nelayan tidak susah dalam mendapatkan minyak jika ingin melaut," ucapnya.

Sementara itu, Dalmasri Syam mengaku KM Banawa Nusantara 67 yang dihibahkan Kemenhub RI ke Bintan telah menguras APBN 2018 sebesar Rp 2,3 miliar. Kapal dikhususkan masyarakat Desa Mantang tentunya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.

"Kini dikelola BUMDes namun kedepannya masyarakat dapat menggunakan sarana transportasi ini tanpa dipungut biaya," sebutnya.

Dalmasri berharap kapal bantuan ini dapat memudahkan masyarakat dalam membutuhkan transportasi laut. Kemudian dari hasil pengelolaan kapal ini juga mampu meningkatkan proses pembangunan desa.

"Dengan adanya moda kapal ini akan membuat perekonomian Desa Mantang Lama semakin gairah. Begitu juga kesejahteraan masyarakatnya semakin meningkat," katanya.

 

Dukung Pariwisata Desa Mantang Lama

Penyerahan hibah KM Banawa 67 dari Kemenhub RI ke pengurus BUMDes Mantang Lama

KM Banawa Nusantara 67 yang dihibahkan Kemenhub RI ke BUMDes Mantang Lama tidak hanya sekedar digunakan memenuhi kebutuhan masyarakat saja. Tetapi juga akan melayani pelayaran ke objek-objek wisata.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bintan, Mohammad Insan Amin mengatakan kapal ini tidak hanya digunakan untuk memgantarkan masyarakat yang ingin berobat ataupun lainnya. Tetapi juga digunakan untuk wisata.

"Jadi selain untuk kepentingan umum kapal ini juga komersil. Namun keuntungannya bukan untuk diri sendiri tapi untuk pembangunan desa," katanya.

Kecamatan Mantang memiliki keindahan alam, budaya dan kesenian yang menajubkan. Maka KM Banawa Nusantara 67 ini nantinya bisa disewakan untuk mengantarkan para turis-turis baik mancanegara maupun lokal ke lokasi objek wisata.

Selain itu juga bisa dicarter atau disewakan untuk digunakan membawa para penghobi mancing atau mancing mania menikmati spot-spot di Wilayah Timur Kabupaten Bintan.

"Kapal berkapasitas 35 GT ini memiliki daya tampung 30 orang. Kalau dihitung-hitung 24 penumpang dan 6 orang ABK lah," jelasnya.

Keuntungan dari hasil penyewaan kapal ini sebagiannya akan digunakan untuk operasional kapal. Sedangkan sisanya akan disetorkan ke Pendapatan Asli Desa (PADes). Dana inilah yang akan dijadikan sumber dalam pembangunan desa.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews