Batam - Pulau Batam kini tengah disiapkan menjadi Intelligence Island. Terlebih lagi, rencana pembangunan Pusat Data Nasional di Batam, akan mendukung realisasi pembentukan Intelligence Island ini.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri, Intelligence Island ini yakni kota cerdas dengan berbasis teknologi untuk mendukung percepatan pertumbuhan industri di Batam.

“Batam ini dari awal memang kita kembangkan sebagai daerah industri, perdagangan, jasa alih kapal dan pariwisata. Nah untuk mendukung misi itu tentu dibutuhkan beberapa program dalam rangka pemanfaatan teknologi dan informasi, salah satunya Intelligence Island,” katanya.

Konsep smart city, nantinya akan menjadi bagian dalam Intelligence Island tersebut, yang menjadi bagian lain dalam evolusi ini, diantaranya ada konsep grand city.

Kedepannya segala aktivitas yang ada di Batam, diharapkan sudah berbasis digital. Sehingga para pelaku yang terlibat bisa mewujudkan IOC atau Internet of Change.

“Jadi apa-apa orang sekarang sudah pakai internet. Misalnya untuk perizinan sekarang sudah pakai sistem online, transportasi pun juga begitu, bahkan untuk aktivitas sehari-sehari,” ujarnya.

Yusfa menyebut saat ini Kota Batam sudah mengawali perwujudan program tersebut. Salah satunya dengan perencanaan, yakni menggunakan e-planning mulai dari tingkat kelurahan hingga kota serta menggunakan sistem e-goverment.

“Bahkan kami juga sudah menginisiasi e-cashles baik dari pembayaran hingga penerimaan. Kita juga sudah menggunakan teknologi untuk memaksimalkan pendapatan pajak melalui pemasangan tapping box,” sebutnya.

Ke depan, Yusfa mengatakan dengan adanya infrastruktur Kota Batam yang memadai baik dari fisik maupun telekomunikasi, membuat pemerintah akan terus mengembangkan kota ini agar bisa memanfaatkan teknologi di sektor yang lebih luas.

Sebelumnya Kota Batam juga diarahkan menjadi smart city bekerjasama dengan Kota Yokohama di Jepang.

(das)