Sentuhan Farah Quinn di Demo Masak Banyan Tree Bintan

Sentuhan Farah Quinn di Demo Masak Banyan Tree Bintan

Chef Farah Quinn. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Puluhan wisatawan dari berbagai negara tampak antusias menghadiri acara demo masak di Restoran Banyan Tree Bintan, Kawasan Pariwisata Lagoi, Sabtu (26/10/2019) malam.

Demo masak yang bertajuk “10 hand The Flavours of Indonesia ini” menghadirkan Executive Chef Como Uma Cangu Bali; Dedy Sutan, Executive Sous Chef Banyan Tree Bintan; Yudhistira Angga, Pemilik Restoran Blanco par Mandif di Ubud Bali; Mandif Warokka, Executive Chef Banyan Tree Bintan; Edy Rakhmat dan Chef Selebritis Indonesia; Farah Quinn.

“Kami udah tidak sabar cicipi masakan koki-koki terkenal ini. Pasti lezat banget,” ujar Linda, wanita asal Rusia ini.

Ada 5 menu yang dihidangkan di atas meja hitam yang berjejer di restoran sepanjang lebih kurang 30 meter tersebut. Masing-masing chef akan menghidangkan satu menu hasil olahannya.

Chef Mandif Warokka menghidangkan Heirloom Tomato. Makanan sejenis sop yang diolah pemilik restoran terkenal di Bali itu berasal dari berbagai bahan yaitu kaldu, tahu, kacang almon dan sayuran palem.

Kemudian Chef Yudhistira Angga menghidangkan Otak-Otak. Makanan khas Kepri ini diolah dengan bentuk yang menarik. Lalu dihiasi dengan berbagai bahan lainnya seperti dan ditambah sambal belacan yang bentuknya seperti krim.

Otak-otak tersebut mengunakan bahan daging dari cumi-cumi dan ikan, ketan renyah, acar mentimun, bubuk kerupuk udang, aloli sambal belacan.

Hidangan ketiga merupakan menu yang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan yaitu dari Chef Farah Quinn. Koki selebriti Indonesia ini menyajikan Pindang Iga Sapi dengan bahan kaldu sapi kunyit, daging iga sapi, nanas, tomat, dan daun kemangi.

Selanjutnya Buntil Salmon ala Chef Edy Rakhmat. Makanan bercitarasa Melayu ini memiliki bahan yang segar yaitu salmon rebus, udang segar, kelapa, bayam, dan bubuk jahe.

Terakhir Chef Dedy Sutan yang menghidangkan Bubur Sumsum 3.0. Makanan ringan berkhas Bali ini memiliki madu asli, olahan krim dari beras organik, perasa asli bedegul, es krim berbahan santan yang rendah lemak.

“Kalau dari hasil kami rasa, Buntil Salmon sangat menggoyang lidah. Lalu Pindang Iga dan Otak-otak. Pokoknya Mantul (mantap betul),” kata Aan, wisatawan lokal.

Pria berambut ikal ini berharap gastronomi khas Indonesia terus dipopulerkan pada lidah-lidah wisatawan asing, khususnya kuliner-kuliner tradisional. Seperti yang dihidangkan koki-koki berkelas internasional tersebut.

“Semoga acara seperti ini dilaksanakan secara rutin setiap bulannya. Karena acara ini memiliki daya tarik yang tinggi. Selain mampu menarik wisatawan juga melestarikan kuliner khas Indonesia sekaligus wadah promosi,” sebutnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews