Ladies! Ini 9 Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara

Ladies! Ini 9 Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara

Ilustrasi. (Foto: istimewa)

Batam - Kanker payudara menjadi penyakit mematikan dan keberadaannya menjadi momok bagi wanita di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Januari 2019 mengatakan bahwa kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 kasus per 100.000 penduduk.

Kanker payudara diartikan sebagai pertumbuhan sel secara abnormal di dalam organ payudara. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala utama berupa munculnya benjolan pada payudara.

Selain itu, ada juga gejala lain yang berkaitan dengan terjadinya kanker payudara, yaitu:

- Adanya perubahan pada ukuran, bentuk, atau tampilan payudara
- Adanya nyeri atau luka pada payudara
- Retraksi atau puting payudara yang tertarik ke dalam
- Adanya cairan yang keluar dari puting payudara tanpa sebab yang jelas
- Terjadi pengelupasan kulit di sekitar puting payudara
- Terdapat kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang dapat menyerupai kulit jeruk
- Adanya pembesaran kelenjar getah bening, misalnya pada ketiak.

Hingga saat ini, penyebab pasti kanker payudara masih menjadi misteri. Meski demikian, para peneliti menduga bahwa kejadian penyakit tersebut berkaitan dengan mutasi gen yang diturunkan secara genetik.

Artinya, wanita yang memiliki ibu, nenek, kakak atau bibi penyintas kanker payudara lebih berisiko dua hingga tiga kali lipat untuk mengalami penyakit mengerikan tersebut.

Selain kondisi genetik, peneliti juga menduga bahwa terjadinya kanker payudara berkaitan erat dengan faktor-faktor berikut ini:

- Usia. Wanita berusia di atas 50 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara
- Riwayat kanker payudara sebelumnya. Jika Anda pernah mengalami kanker pada salah satu payudara, maka risiko mengalami kanker pada sisi satunya akan meningkat
- Obesitas. Kelebihan berat badan tidak hanya berkaitan dengan masalah metabolik, tetapi juga turut meningkatkan risiko penyakit kanker.
- Menstruasi di usia muda. Wanita dengan riwayat menstruasi sebelum usia 12 tahun diduga lebih berisiko mengalami kanker payudara di kemudian hari.
- Menopause di usia yang lebih tua. Mulai menopause pada usia lebih tua dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Faktor lingkungan. Paparan sinar radiasi terus-menerus dan belum pernah hamil meski sudah cukup usia dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang tinggi.
- Penggunaan KB hormonal. Meski masih belum pasti, penggunaan KB hormonal dituding bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, penggunaan KB hormonal sebaiknya dibicarakan dengan dokter spesialis.

Apakah Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko yang berkaitan dengan kanker payudara? Penting untuk melakukan pencegahan kanker payudara mulai saat ini.

Upaya yang bisa dilakukan, antara lain:

- Jaga berat badan tetap ideal dengan pola makan sehat dan rutin olahraga
- Perbanyak makan buah dan sayur yang merupakan sumber antioksidan
- Hindari rokok dan alkohol
- Setelah melahirkan, berikan ASI secara rutin pada bayi
- Diskusikan penggunaan obat hormonal jenis apa pun dengan dokter spesialis
- Hindari atau minimalkan paparan radiasi dalam bentuk apa pun
- Rutin melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri
- Lakukan pemeriksaan mamografi secara berkala. Jenis pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan oleh wanita berusia 40–74 tahun

Bagaimana dengan pengangkatan jaringan payudara, seperti yang dilakukan Angelina Jolie? Cara ini tergolong ekstrem, namun dapat menjadi solusi yang baik untuk dilakukan oleh wanita yang lahir di tengah keluarga dengan riwayat penyakit kanker payudara.

Peduli pada kondisi payudara dapat membantu kaum wanita untuk mengenali adanya tanda-tanda yang mencurigakan dari kanker payudara. Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan yang tidak masuk di akal, segera periksa ke dokter untuk memastikan diagnosis.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews