80 Persen Pemukiman Warga Kepri Terdapat Sarang Jentik Nyamuk

80 Persen Pemukiman Warga Kepri Terdapat Sarang Jentik Nyamuk

Bak mandi berjentik nyamuk. (Foto: Ilustrasi).

Tanjungpinang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri mencatat angka bebas jentik (ABJ) masih sangat rendah di Kepri, yakni hanya 20 persen. Dengan kata lain, 80 persen pemukiman masyarakat di Kepri selalu terdapat lokasi jentik nyamuk yang berpotensi menjadi biang penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kadinkes Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya melakukan pantauan langsung terkait penanggulangan DBD ini sebelumnya.

Rendahnya ABJ ini tidak lepas dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terutama dalam melaksanakan program pemberantasan sarang dan jentik nyamuk.

"Bila genangan air dibiarkan selama satu minggu saja, maka dalam satu wadah tersebut bisa berkembang jentik nyamuk ratusan bahkan hingga ribuan," ujarnya, Senin (21/10/2019).

Ditambah saat ini jelasnya memasuki musim penghujan, sehingga tempat  penampungan air dan barang  seperti kaleng bekas, botol dan lainnya yang ada di sekitar tempat tinggal berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti karena tergenang air.

Dari hasil pencatatan pihaknya hingga September 2019 lalu ada sekitar 1.000-an kasus DBD diseluruh Kepri tahun ini.

Sementara yang paling tinggi kasus DBD ini terdapat di Kota Batam, disusul Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun. Bila di Batam karena jumlah penduduknya juga paling besar di Kepri.

"Kasus DBD selama periode tahun ini memang mengalami peningkatan bila dibanding periode yang sama tahun 2018 yang hanya terdapat 300 kasus," tuturnya.

Dengan hal ini ditegaskan Tjetjep, pemerintah mengambil langkah dengan berbagai pihak untuk menggalakkan gerakan hidup sehat dengan membuang barang-barang yang bisa menjadi sarang atau tempat berkembangiaknya nyamuk.

Selain itu fogging atau pengasapan hingga memaksimalkan tugas juru pemantau jentik (jumantik) yang terus bergerak untuk memantaunya.

"Saya berharap peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan harus ditingkatkan. Petugas jumantik hanya memantau kembangbiaknya nyamuk di setiap rumah," sebutnya.

(sut)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews