Presiden Jokowi Segera Bangun Mushola dan Rumah Korban di Tolikara

Presiden Jokowi Segera Bangun Mushola dan Rumah Korban di Tolikara

Presiden Jokowi saat berkunjung ke Papua saat pilpres beberapa waktu lalu. (Foto: Antara)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Insiden pembakaran masjid Baitul Mutaqqin di Tolikara, mendapat reaksi cepat dari pemerintahan Presiden Jokowi.

Pemerintah, kata staf khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya, akan segera membangun kembali Masjid dan 13 kios yang rusak akibat insiden yang terjadi kemarin.

"Saat ini pemerintah juga telah memulai proses mediasi antar kedua pihak agar tidak ada gejolak lanjutan di Tolikara," kata Lenis saat jumpa pers di Kantor Sekretariat Negara, Jl. Veteran III, Jakarta, Sabtu (18/07/2015).

Lenis mengatakan, Insiden Tolikara sangat baik untuk proses pembelajaran.

"Kita akan bangun kembali masjid dan kios-kios yang terbakar sekaligus menjadi pasar bersama di mana para pendatang dan mama-mama (ibu pedagang) bisa berjualan bersama," katanya.

Pasar itu, kata dia, akan menjadi tempat belajar bersama. "Para mama belajar dari pendatang dan sebaliknya para pendatang belajar dari para mama. Ini bagus untuk proses pembauran. Selain itu, saya juga akan ke Tolikara untuk mengawal proses mediasi ini,” ujar Lenis yang juga dikenal sebagai Kepala Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua.

Lenis sangat menyesalkan tidak adanya koordinasi terkait kalender penyelenggaraan acara antara dua komunitas yang berlangsung secara bersamaan.

Seharusnya Pemerintah daerah (Pemda) sudah mendapat pemberitahuan, dan panitia seharusnya saling berkoordinasi sehingga ada pembicaraan bersama sebelum hari penyelenggaraan acara.

"Orang tua kami mengajari kebersamaan. Saya sendiri dibesarkan oleh keluarga muslim di Papua. Muslim-Nasrani selalu mengutamakan kebersamaan di Papua. Bagi kami ini sebuah musibah karena selama ini tidak pernah ada gejolak apapun terkait agama di Papua. Karena itu kami sangat prihatin dengan musibah ini. Siapapun pelaku tindak kriminal dan pelanggar hukum harus ditindak” tegas Lenis.

Ia menyebutkan akibat kejadian itu satu orang meninggal dan 12 orang mengalami luka. Korban meninggal berasal dari kelompok pemuda yang berhadapan dengan aparat keamanan.

Kogoya mengimbau agar seluruh masyarakat tetap tenang serta ikut menjaga kedamaian di Papua dan menyerahkan semua proses hukum kepada pihak yang berwajib.

sumber: rimanews

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews