Deflasi Kepri September 2019 Lebihi Angka Nasional

Deflasi Kepri September 2019 Lebihi Angka Nasional

Ilustrasi.

Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada September 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,49% (mtm). Inflasi yang diperkirakan terjadi September ini batal terjadi. 

Bahkan deflasi Kepri pada September 2019 lebih dalam dibandingkan nasional yang hanya mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm). Deflasi Kepri bersumber dari penurunan harga pada kelompok bahan makanan dan transportasi, telekomunikasi dan jasa keuangan.

Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Gunawan mengatakan komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok makanan adalah cabai merah dan cabai rawit yang masing-masing mengalami deflasi sebesar  19,25% (mtm) dan 25,00% (mtm) dengan andil -0,37% (mtm) dan -0,10% (mtm). 

“Penurunan harga cabai diperkirakan seiring dengan mulainya masa panen di sentra penghasil. Sehingga kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,18% (mtm) dengan andil -0,27% (mtm),” kata Gunawan, Jumat (4/10/2019).

Sementara, kelompok transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar sebesar 1,17% (mtm) dengan andil -0,24% (mtm). Pada kelompok ini, tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar 5,87% (mtm) dengan andil -0,24% (mtm). 

“Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga September 2019 tercatat sebesar 1,06% (ytd) dan masih dalam kisaran sasaran inflasi 3,5 ± 1% (yoy) pada akhir tahun 2019,” ujarnya. 

Mencermati perkembangan inflasi terkini, IHK Kepri pada Oktober 2019 diperkirakan mengalami inflasi. Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada Oktober 2019 antara lain potensi peningkatan harga komoditas ikan laut menjelang musim angin utara;  curah hujan yang relatif tinggi dapat mengganggu produksi sayur-sayuran di Batam dan Bintan.

Kemudian, gelombang laut yang tinggi menjelang akhir tahun dapat mengganggu proses distribusi logistik dan mengurangi ketersediaan pasokan bahan makanan dan tren peningkatan harga emas dunia hingga saat ini diperkirakan dapat kembali memicu kenaikan inflasi kelompok inti (emas perhiasan).

“Perlu diwaspadai beberapa risiko inflasi ke depan, namun diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional pada 2019 yaitu sebesar 3,5 ± 1% (yoy),” terangnya

Langkah pengendalian inflasi tahun 2019 mengacu kebijakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). 

Penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan dilakukan untuk pengendalian harga dan diharapkan inflasi Kepulauan Riau tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen ± 1 persen.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews