Batam - Sosok Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie begitu lekat di kenangan Direktur Lalu Lintas Barang, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Tri Novyanto.

Bagaimana tidak, bapak pembangunan Batam tersebut telah memberikan sumbangsih besar dalam hidupnya. Terutama dalam hal pendidikan. Wejangan-wejangan yang diberikan Habibie juga banyak diingatnya.

Pesan Terakhir saat dirinya berjumpa dengan guru sekaligus mantan atasannya tersebut adalah permintaan maaf darinya untuk Kota Batam.

“Beliau (Habibie) minta maaf ke Batam, saat jadi presiden sebenarnya bisa melakukan lebih banyak untuk Batam. Karena yang dipikirkan satu Indonesia sempat terselip lah. Apalagi saat itu kondisinya dolar mencapai Rp 16 ribu dan beliau harus mengubah jadi Rp 6 ribu,” ungkap Novi, Kamis (12/9/2019).

Seakan memberi isyarat, rasa penyesalan itu diungkapkannya begitu dalam. Penyesalan itu terus ditebusnya hingga di usia terakhirnya dengan berbagai warisan-warisan pembangunan. Salah satunya gedung pencakar langit Meisterstadt, di Batam Centre, dan industri dirgantara.

Novy mengatakan, dalam pertemuannya dengan seseorang yang telah memberinya pendidikan di luar negeri tersebut, tak pernah tersirat ucapan kecewa terhadap apa yang saat ini terjadi di Batam.

Dirinya justru hanya memikirkan apa yang bisa ia berikan untuk ota istimewanya Batam. Salah satu pandangan Habibie yang hingga akhir diucapkannya adalah Batam menjadi provinsi khusus.

Jika Aceh khusus dengan syariat agamanya, Jogja khusus dengan kesultanannya, dan Jakarta khusus dengan Ibu Kotanya, maka Batam juga dirancang khusus dengan investasinya.

“Pak Habibie melihat Batam ke depan provinsi khusus. Beliau sudah melihatnya sejak membangun. Batam akan menjadi provinsi khusus di bidang ekonomi dan investasinya,” tutupnya.

(das)