Kisah Pria Tuna Wisman Korban Percobaan Pembunuhan

Pulang Menghibur di Kampung Bule, "Tiba-tiba Ada yang Nikam Saya.."

Pulang Menghibur di Kampung Bule, "Tiba-tiba Ada yang Nikam Saya.."

Pengamen yang menjadi korban percobaan pembunuhan memperlihatkan luka yang ia alami di RSBK, Rabu (8/7/2015). (Foto: Alfi)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Malam sudah cukup larut. Jarum jam menunjukkan pukul 22.25 WIB.  Perli baru saja selesai berkeliling menghibur para pengunjung di Kampung Bule, Nagoya, Lubuk Baja Rabu (8/7/2015).

Sebagai seorang pengamen jalanan, Perli sudah biasa hidup di jalanan. Pulang dari mengamen, Perli pun kemudian melepas lelah di sebuah taman di pinggir jalan yang cukup sepi.

Namun nahas baginya. Saat tengah asyik duduk, seorang pria tak dikenal menikamnya. Sebuah pisau belati menghujam ke perut. 

“Pas aku lagi duduk dan baru hidupkan sebatang rokok, tiba-tiba ditikam,” ujar pria berkulit putih tersebut.

Pria 23 tahun itu pun terkejut bukan kepalang. Apalagi tanpa aba-aba orang tersebut hendak mencelakainya.

Pria lajang berusia 23 tahun itu cukup beruntung. Tikaman pertama ternyata hanya mengenai ikat pinggang warna coklat miliknya. 

Pelaku lagi-lagi menghujamkan pisau ke arah perutnya, Perli refleks menangkis. Celaka jari manisnya terkena mata pisau dan terluka. 

“Uratnya putus,” ujar Perli saat ditemui di Rumah Sakit Budi Kemuliaan kepada batamnews.co.id, Rabu malam.

Pelaku ternyata berniat menghabisi pria dengan tinggai 167 cm tersebut. Ia kembali menusuk, Perli pun tak kuasa mengelak. Ia pun mendapat 15 jahitan setelah pisau menghujam ke lengannya.

"Aku nggak tau siapa dia (pelaku) dan gak tau juga kenapa dia nikam aku, tapi aku tau wajahnya," tambah Perli.

Melihat gelagat tersebut, Perli kemudian memilih kabur dari pelaku percobaan pembunuhan tersebut. Setelah menemukan tukang ojek, ia lantas diantar ke Rumah Sakit Budi Kemulian.

Perli merupakan tuna wisma. Hidupnya tak menentu. Ia sehari-hari bekerja sebagai pengamen untuk menyambung hidup. Ia kerap menghibur di seputaran Kampung Bule, Nagoya.

Belum diketahui apa motif penikaman tersebut, apakah ada hubungan dengan perebutan wilayah mengamen atau tidak, Perli juga tak mengetahui dengan pasti.

 

[alf]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews