Kata Rudi Menjawab Keraguan soal Penghargaan Wali Kota Terbaik

Kata Rudi Menjawab Keraguan soal Penghargaan Wali Kota Terbaik

Wali Kota Rudi memberikan wejangan kepada mahasiswa baru Universitas Internasional Batam.

Batam - Deretan penghargaan terbaik yang diperoleh Wali Kota Batam, Rudi memunculkan keraguan berbagai pihak. Namun politikus NasDem itu menyadari keraguan itu.

Hal tersebut disampaikannya kepada mahasiswa saat memberikan materi dalam acara penyambutan mahasiswa baru di Unversitas International Batam.

Rudi mengaku penghargaan yang didapatnya, murni dari penilaian obyektif para juri, terutama terhadap upayanya memperbaiki Batam. 

"Saya mendapat penghargaan wali kota terbaik, pasti banyak yang bertanya, pak Batam kan masih jelek, kok bisa bapak jadi wali kota terbaik. Saya mendapat award tersebut karena yang dinilai obyektif, tentang invoasi dan perkembangan apa yang terjadi di Batam," kata Rudi di UIB, Sabtu (24/8/2019). 

Penghargaan tersebut bisa diperoleh Kota Batam tahun ini, karena banyak pemimpin daerah, yang saat ini tidak berani mengambil risiko, sehingga kota yang dipimpinnya tidak ada perubahan karena ditunggangi berbagai kepentingan.

Dalam acara tersebut Rudi coba menanyakan kepada mahasiswa siapa yang ingin menjadi Wali Kota. Rudi tidak menyangka banyak yang mengacungkan tangan. 

Baca: Wali Kota Batam Raih 2 Penghargaan Indonesia Innovation Award 2019

Kesempatan tersebut, digunakannya untuk memberi wejangan ke mahasiswa, bahwa siapa saja yang ingin menjadi pemimpin, harus menggunakan usaha sendiri terutama modal kampanye. 

"Makanya nanti ketika kalian jadi wali kota, usaha dulu yang maksimal, kumpulkan modal yang kuat. Kalau kalian kuat. Saat jadi wali kota nanti tidak perlu bergantung pada pemilik modal. Kalian juga tidak akan terpengaruh dengan mereka," ujarnya. 

Menurutnya, jabatan pemimpin daerah adalah jabatan yang sangat rawan ditunggangi kepentingan, baik itu politik, ekonomi, maupun kepentingan pribadi dari segelintir kelompok. 

Jika tidak memiliki modal yang kuat, jabatan tersebut akans disalahgunakan. Dan pemimpin daerah akan goyah saat menerapkan kebijakan. 

Selain harus mempunyai modal, calon pemimpin menurutnya, juga harus punya karakter yang kuat, karakter yang ikhlas dalam bekerja dan berguna untuk masyarakat. Karakter ini, harus diterapkan saat di jenjang pendidikan. 

"Menuntut ilmu itu mudah tapi membangun karakter itu yang sulit. Di sinilah, melalui acara ini kalian dibentuk karakternya," jelasnya. 

Sebagai penerus pembangunan Kota Batam, Rudi berpesan agara mahasiswa menjadi insan yang taat akan aturan. Baik aturan universitas, aturan kota, aturan provinsi, dan Undang-undang.

"Kalian wajib ikuti semua aturan.Kalau aturannya diikuti, Batam pembanginannya akan cepat. Dan apa yang kalian lakukan wajib berguna bagi orang lain," tutupnya. 

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews