Harga Cabai Tinggi, Kadisperindag: Suplai Cabai Tersendat ke Batam

Harga Cabai Tinggi, Kadisperindag: Suplai Cabai Tersendat ke Batam

Pedagang cabai di Pasar Bintan Centre, Tanjungpinang. (Ilustrasi Foto: Afriadi/Batamnews)

Batam - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau menyebutkan kenaikan harga cabai di Kota Batam disebabkan gagal panen di daerah penghasil.

Seperti yang terjadi di Kota Medan yang kehilangan 100 hektare cabai. Padahal Medan merupakan salah satu pemasok terbesar cabai bagi Kota Batam.

"Cabai naik signifikan. Kenaikan karena wilayah penghasil gagal panen karena kemarau panjang. Sehingga yang bisa pasok hanya Yogya dan Mataram," ujar Gustian.

Walaupun begitu, Gustian memastikan harga pokok di Kota Batam masih jauh lebih murah dibandingkan daerah lain, seperti Tanjungpinang. Serta beberapa pasar di Jakarta yang juga telah disurvei.

Ia menyebutkan harga cabai di Batam saat ini Rp 90.000 per kilogram. Sedangkan di Pasar Kramat Jati Jakarta harga cabai merah keriting Rp 100 ribu per kilogram.

Komoditas lain yang menjadi perhatian Disperindag adalah telur ayam. Jika di Batam telur dijual Rp 21.000 per kilogram. Sementara di Pasar Kramat Jati Rp24.000, dan Pasar Minggu Jakarta Rp 23.000 per kilogram.

"Harga telur sudah alami penurunan jauh sekali. Posisi sekarang lagi panen sehingga stok berlebih di Kota Batam," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya sudah mengevaluasi harga pasar. Seperti memeriksa seluruh gudang distributor, hingga koordinasi dengan Bea Cukai dan Karantina. Hasilnya di Bea Cukai yang pasokan barang mengalami kendala ternyata 7 menit sudah selesai.

"Sedangkan ke Karantina dalam rangka adanya isu terkait jenis barang yang alami kesulitan masuk. Sekarang justru kemudahan pelayanan. Intinya tak ada satu pun kendala dari pengangkutan sampai pengecekan barang yang masuk, dari kebutuhan pokok," kata dia.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews