BPS Ingatkan Nilai Ekspor Kepri Masih Negatif

BPS Ingatkan Nilai Ekspor Kepri Masih Negatif

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kepri, Zunadi.

Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau berada di peringkat terendah kedelapan se-Indonesia.

Pada triwulan kedua 2019, pertumbuhan ekonomi Kepri mulai menguat di angka 4,66 persen, dibandingkan triwulan pertama 2019 mengalami peningkatan 1,10 persen.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kepri, Zunadi mengatakan, secara umum pertumbuhan ekonomi di Kepri lebih sedikit cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi kita pada tahun lalu 4,56 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi 4,72 persen," katanya.

Menurut Zunadi pada satu semester ini pertumbuhan ekonomi Kepri awal yang bagus. Namun katanya, yang perlu diwaspadai nilai ekspor masih negatif, sehingga perlu didorong agar tumbuh lebih cepat.

"Kemudian pertumbuhan penggalian pertambangan yang mengalami kontraksi atau ketidaknyamanan, ini juga perlu didorong," sebutnya.

Zunadi menjelaskan, menguatnya pertumbuhan itu tak terlepas peran Industri Pengolahan yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,86 persen dan komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto juga memberikan andil sebesar 2,64 persen.

"Pengeluaran rumah tangga mempunyai andil pertumbuhan sebesar 2,00 persen," sebutnya.

Ia menuturkan, paling penting saat ini bagaimana menjaga pertumbuhan industri yang saat ini sudah mulai bagus. 

"Momentum ini harus dijaga jangan sampai investasi kabur ke luar negeri yang disebabkan situasi bisnis buruk," ujarnya.

(adi)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews