Ribuan Warga Pandeglang Mengungsi Akibat Gempa Banten

Ribuan Warga Pandeglang Mengungsi Akibat Gempa Banten

Sejumlah warga pesisir pantai mengungsi ke dalam bangunan yang terbuat dari kayu setelah terjadi gempa di Kampung Mancak, Serang, Banten, Jumat (2/8/2019). (Foto: Suara.com)

Pandeglang - Berdasarkan data sementara, sekitar 1.200 orang mengungsi akibat gempa berkekuatan 6,9 SR di perairan Selat Sunda, Jumat (2/8/2019) malam.

Sekitar 500 warga Kecamatan Sumur, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, masih mengungsi di Hunain Sementara (Huntara), yang dibangun oleh pemerintah bagi korban tsunami 22 Desember 2018 lalu.

"Warga masih khawatir. Alhamdulillah dibantu sama BPBD," kata Camat Sumur, Endi Haerudin, Sabtu (3/8/2019).

Selain di Huntara, ada juga warga yang mengungsi di lokasi lainnya. Namun dia belum bisa memastikan jumlahnya.

"Berapa warga selain di hunian sementara untuk tsunami, ada yang memilih mengungsi di daerah perbukitan," katanya.

Sedangkan di Kecamatan Angsana yang lokasinya relatif aman dan jauh dari laut, terdapat sekitar 700 warga asal Kecamatan Panimbang yang mengungsi.

"Warga enggan pulang. Mereka masih khawatir untuk pulang," kata Benny Madsira, ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Angsana.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah pesisir Banten dan berpotensi tsunami pada Jumat, 02 Agustus 2019. Namun BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi magnitudo 6,9. Gempa berpusat di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews