AJI Batam dan GNITN Bekali Jurnalis Kepri Jurus Anti Hoaks via Google

AJI Batam dan GNITN Bekali Jurnalis Kepri Jurus Anti Hoaks via Google

Pelatihan oleh Google News Initiative Training Network digagas AJI Batam untuk membekali para jurnalis Kepri, khususnya Batam dalam menyaring informasi hoaks. (Foto: Yogi/Batamnews)

Batam - Puluhan jurnalis di Kepri terlihat antusias mengikuti pelatihan Google News Initiative Training Network (GNITN) 2019 yang bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam. 

Pelatihan yang digelar di Hotel Venesia, Kota Batam itu berlangsung selam dua hari, Sabtu-Minggu (27-28/7/2019). 

Peserta berasal dari berbagai media di Kepri baik cetak, online dan televisi. Tidak hanya dari Batam, tetapi juga ada yang berangkat langsung dari daerah lain seperti Karimun dan Tanjungpinang. 

Sesi hari pertama peserta dibekali beberapa materi penjelasan terkait teori informasi. Peserta juga diberikan pemahaman soal terbentuknya berita hoaks di tengah masyarakat. 

Sedangkan pada sesi kedua dilanjutkan dengan praktek pengunaan tools yang ada di Google. Tool tersebut digunakan salah satu mencari fakta atau kebenaran sebuah berita, agar tidak menjadi hoaks. 

"Ini adalah salah satu tugas jurnalis, memilah semua informasi yang masuk ditengah masyarakat," kata Ketua Aji Kota Batam, Slamet Widodo saat membuka sesi pertama pelatihan tersebut, Sabtu (27/7/2019).

Dalam pelatihan ini, peserta disuguhkan sampel beberapa berita yang tersebar di tengah masyarakat. Padahal nyatanya informasi tersebut adalah hoaks yang muncul di media sosial. 

Bahkan ironinya, beberapa media kredibel ikut termakan berita hoaks dengan cara menampilkan di situs berita resmi mereka. 

"Pelatihan ini tak hanya penting diberikan kepada jurnalis dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik di lapangan. Masyarakat pun dinilai harus menguasai tools yang dapat memverifikasi kebenaran sebuah rumor, baik dalam bentuk foto maupun video," kata editor Batamnews.co.id tersebut. 

Salah seorang trainer, Ibrahim Arsyad mengatakan, pelatihan diberikan agar kerja jurnalis dalam menyampaikan informasi dapat lebih akurat dan tidak menyebarkan berita-berita yang sifatnya hoaks. Menurutnya selama ini jurnalis kurang mendalami sebuah berita. 

"Karena salah satu fungsi jurnalis adalah sebagai perpanjangan informasi kepada masyarakat, maka penguasaan akan tools yang diberikan dalam pelatihan ini amat penting dimiliki dan dipahami dengan baik," ujar pria yang akrab disapa Baim itu. 

Pelatihan ini mendatangkan dua orang trainer Ibrahmi Arsyad dan Fika Rahma Yuliawati. Beberapa tool yang diajarkan mulai dari Google Map, Google Street View, exifdata.com, Sunclac dan lainnya. 

Hal mendasar yang dipelajari adalah ketika menemukan video atau pun foto yang tidak diketahui kebenarannya peserta harus memperhatikan setiap objek yang ada. Setelah itu beberapa petunjuk akan terlihat. 

"Ketelitian juga tak kalah penting, sebab banyak kasus hoaks yang disertai dengan narasi bombastis dengan upaya mencocokkannya beserta foto ataupun video yang diunggah," kata Baim.

Pelatihan tidak membuat para peserta bosan, pasalnya terdapat game yang juga mengunakan beberapa tools Google. Peserta diminta untuk mencari tahu keberadaan sebuah gambar, baik lokasi waktu pengambilan atau orang yang berada dalam gambar tersebut. 

Hingga hari terakhir, pelatihan berlangsung lancar. Puluhan jurnalis tersebut sudah siap mengunakan platform tools google untuk mempermudah pekerjaan mereka. 

GNITN merupakan program training dari AJI Indonesia bekerja sama dengan Google News Initiative dan Internews. GNITN dibagi dua kategori, pertama training terbatas untuk jurnalis di Kepri pada tanggal 27-28 Juli 2019.

Sementara sehari sebelumnya atau tanggal 26 Juli 2019, AJI juga memberikan workshop Google News dengan materi serupa untuk mahasiswa, blogger, akademisi dan penggiat NGO di STT Ibnu Sina Batam.

Batam menjadi kota ke 6 dari 15 kota yang direncanakan AJI Indonesia untuk penyelenggaraan GNITN di tahun 2019. Sebelum Batam, tahun lalu, AJI Tanjungpinang lebih dulu menyelenggarakan training tersebut.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews