Konvoi Malam Takbiran di Buton Ricuh, 87 Rumah Hangus

Konvoi Malam Takbiran di Buton Ricuh, 87 Rumah Hangus

Ilustrasi.

Buton -  Kerusuhan terjadi antarwarga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara. Tawuran mengakibatkan sekitar 87 rumah warga dibakar. Kerusuhan bermula dari konvoi muda-mudi yang dilakukan di malam takbiran, Selasa (4/6/2019). 

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harry Golden Hart menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Pada Selasa (4/6) sekitar pukul 20.00 WITA terdapat kurang lebih 40 pemuda Desa Sampuabalo yang melakukan konvoi dengan menggunakan motor sebanyak 20 unit. 

Ke-40 orang itu, kata Harry, menggunakan motor dengan knalpot racing yang identik dengan bunyi bising. Di depan permukiman warga, mereka memainkan gas motornya. Hal tersebut pun membuat masyarakat Desa Gunung Jaya terganggu. 

Kemudian pada pukul 20.45 WITA, konvoi kembali dilakukan ke Desa Sampuabalo dan melewati Desa Gunung Jaya. Ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, peserta berteriak akan menyerang rumah warga Gunung Jaya.

"Tak lama kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah rumah warga Gunung Jaya kemudian masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerimanya dan terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya," ujar Harry dilansir CNN Indonesia, Kamis (6/6/2019).

Sekitar pukul 21.00 WITA, dua orang anggota Polsek Sampuabalo datang untuk melerai pertikaian tersebut.

Puncak pembakaran rumah warga terjadi pada Rabu (5/6) pukul 14.30 WITA. Massa dari Desa Sampuabalo kembali mendatangi Desa Gunung Jaya dan melakukan pembakaran rumah warga. Mereka menggunakan bom molotov yang dilempar ke rumah warga. 

Setelah sekitar dua jam kerusuhan kembali terjadi, pada pukul 16.21 WITA satu pleton Dalmas di lokasi. "Update sampai siang ini ada 87 rumah yang dibakar," tuturnya. 

Selain itu terdapat satu mobil pick up milik kepala Desa Gunung Jaya yang hangus terbakar dan satu sepeda motor juga hangus terbakar. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa itu. Harry mengatakan pihaknya masih mengejar pelaku pembakaran. 

"Masih dalam pengejaran aparat," tuturnya.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews