Batam - Suasana sore itu terlihat ramai di jelan depan Makam Taman Langgeng, Sungai Panas, Batam, Minggu (5/5/2019). Berbagai kendaraan terlihat lalu-lalang.

Dari pinggir jalan terlihat berjejer orang-orang menjajakan bunga kembang. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.

"Bunga buk bunga buk," ujar mereka menyodorkan sekantong bunga ke pengendara yang melintas perlahan digang tersebut. Teriakan itu keluar dari masing-masing pedagang, beharap bunga mereka menjadi pilihan.

Beberapa pengendara mobil ada yang berhenti sejenak, membuka kaca dan membeli bunga tersebut. Tidak sedikit pula yang menolak dan meneruskan jalan masuk ke makam.

Kota Batam cukup panas sore itu. Tetapi tidak menyurutkan niat pedagang bunga kembang mengais pundi-pundi rupiah.

"Lumayan tambah-tambah uang belanja," kata Indah (40) kepada Batamnews.co.id, disela kesibukannya merapikan bunga kembang tersebut.

Indah berjualan sudah sejak pagi. Ia tidak sendiri tetapi bersama anaknya. Ia sebagai penyusun bunga sedangkan anaknya menjajakan di tepi jalan. "Sudah dari pagi, setiap tahun seperti ini," kata Indah.

Aktivitas itu dilakukannya bersama anaknya hampir setiap tahun. Tidak hanya menjelang lebaran.

Satu paket kembang dengan satu botol besar air wangi dibanderol Indah Rp 15 ribu. Ada juga paket kecil sebagian pedagang menjual Rp13 ribu.

Dalam sehari Indah dan puluhan pedagang lainnya bisa meraup omset lebih kurang Rp 300 ribu satu hari. "Ini saja sudah habis," ujar dia.

Sebagai ibu rumah tangga warga Baloi Kolam itu menjadikan prosesi ziarah kubur menjadi berkah tersendiri.

Menjual bunga kembang itu tidaklah mudah. Satu hari sebelum menjual Indah harus mencari bunga tersebut ke beberapa tempat di Batam. Apalagi bunga yang tersaji dalam kantong tidak satu jenis.  "Ada bunga kertas, bunga jarum," ceritanya.

Begitu juga yang dialami pedagang lainnya. Momen Ramadan sangat ditungu-tunggu mereka yang tinggal di sekitaran makam.

(tan)