STTI Tanjungpinang Dorong Anak Muda Berbisnis

STTI Tanjungpinang Dorong Anak Muda Berbisnis

Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan STTI Tanjungpinang, Mulyadi Tan (Foto:Adi/Batamnews)

Tanjungpinang - Untuk mendorong dan merubah mindset mahasiswa agar menjadi pebisnis, Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia (STTI) Tanjungpinang menggelar pasar mahasiswa.

Pasar ini merupakan agenda tahunan STTI Tanjungpinang di kampus. Acara tersebut merupakan yang ke lima kalinya digelar. Pihak kampus menyulap lapangan parkir menjadi pasar.

"Dimana peserta bazar merupakan mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Pasar mahasiswa merupakan ujian akhir semester mata kuliah kewirausahaan," kat Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan STTI Tanjungpinang, Mulyadi Tan, Sabtu (4/5/2019).

Pria yang akrab disapa Ahi itu menyebutkan, pasar tersebut digelar bertujuan untuk mengasah kemampuan jiwa Entrepreneurship mahasiswa, agar menjadi mahasiswa yang mandiri dan handal di dunia usaha.

"Selama ini para mahasiswa sudah diberikan teori-teori. Prateknya melalui bazar ini lah, agar jiwa enterpreneurship mahasiswa bisa tumbuh dengan baik," ujarnya.

Sebagai seorang pembisnis, Ahi selalu mendorong mahasiswa agar membuka mata terhadap potensi-potensi usaha di tanah Gurindam. Katanya, kota Tanjungpinang dulu merupakan pusat perdagangan.

"Salah satu kelebihan bahwa kita berdekatan dengan negera luar seperti Singapura dan Malaysia. Setiap akhir pekan wisatawan mancanegara ramai berkunjung ke Tanjungpinang, nah bagaimana konsep kita menarik minat mereka untuk berbelanja," ujarnya.

Menurut Ahi, jumlah pencari kerja setiap tahun semakin bertambah. Tingkat pendidikan ternyata tidak memberikan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Kenyataan menunjukkan banyak pencari kerja yang bergelar sarjana, di sisi lain lapangan kerja yang tersedia sangat terbatas.

"Bazar ini salah satu cara merubah mindset mahasiswa dan menanamkan jiwa kewirausahaan, sehingga mahasiswa ini mempunyai jiwa dan mental berwirausaha, menciptakan lapangan kerja buat dirinya sendiri maupun untuk orang lain," ucapnya.

Ia menuturkan, untuk menjadi seorang pebisnis tidak semua mengandalkan modal besar, melainkan niat dan kemampuan untuk berbisnis. Ia menceritakan, bahwa dirinya telah membuktikan memulai bisnis tidak menunggu modal besar.

"Kalau menunggu modal, ide kita sudah diambil orang lain. Bicara usaha tanpa modal banyak, tinggal lagi mau atau tidak kita, itu aja sih dulu," sebutnya.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews