Pipa Disumbat, Belasan KK di Desa Pongkar Kesulitan Air Bersih

Pipa Disumbat, Belasan KK di Desa Pongkar Kesulitan Air Bersih

Warga Pongkar mendapati pipa yang selama ini digunakan untuk mengalirkan air dari bukit yang disumbat menggunakan potongan sandal. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Belasan Kepala Keluarga (KK) yang menghuni Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Karimun kesulitan memperoleh air bersih. Kondisi ini mengganggu aktivitas sosial warga.

Penyebabnya adalah pipa yang selama ini mengalirkan air bersih dari bukit disumbat. Diduga hal ini dilakukan oleh pengelola kolam yang juga berada di sekitar permukiman warga.

Dugaan warga cukup beralasan mengingat air yang mengalir ke kolam tersebut tetap ada. Namun, pipa yang selama ini digunakan warga tak mengeluarkan air setetes pun.

"Saat ini kami kesulitan mendapat air, sebab saluran air dari atas bukit itu seperti sengaja ditutup, air hanya mengalir ke pipa untuk kolam," ujarnya, Selasa (30/4/2019).

Saat beberapa warga melakukan pengecekan ke sumber air, pipa saluran air untuk masyarakat sudah tersumbat.

"Kami cek ke sana, pipa sudah tersumbat pakai bekas minuman gelas, kadang plastik, bahkan pakai busa," kata pria yang disapa Eko.

Semenjak pipa aliran air dari atas bukit ditutup , warga sekitar kesulitan untuk mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, masak, mencuci.

Kolam yang terletak di Desa Pongkar tersebut, diketahui milik Mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Karimun.

Sementara, Kepala Desa Pongkar, Zahir menyebutkan kalau saluran air milik warga tersebut diduga sengaja disumbat.

"Kita tak bisa juga menuduh bahwa pengelola atau pemilik kolam yang nutup, karena memang belum ada bukti bahwa mereka yang nutup," katanya.

Zahir menyebutkan bahwa dirinya telah pernah menyarankan warga untuk datang menemui pemilik kolam untuk membicarakan masalah ini.

"Saya juga sudah tanya sama pengelola dan pemilik, mereka mengaku bahwa bukan mereka yang menutup," katanya.

Permasalahan seperti ini baru pertama kali terjadi lantaran datangnya musim kemarau yang cukup panjang di Karimun, sehingga diduga pihak pemilik kolam kekurangan pasokan air.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews