Sebuah Niat dan Ekor yang Terputus

Sebuah Niat dan  Ekor yang Terputus

Mohammad Endy Febri (Foto: Ist)

Mengapa cecak tembok (cosymbotus platyurus) kerap memutuskan ekornya? Mutilasi mandiri itu merupakan cara hewan mungil tersebut beradaptasi dengan lingkungannya. Tabiat itu untuk mengalihkan perhatian musuh, agar lawan lebih tertarik pada ekornya. Tiap kali ekornya lepas,  ia berharap ekor yang terus bergerak jadi daya tarik lalu ia pun menjauh.

Beda halnya dengan mereka yang memutuskan silaturahim atas nama perbedaan atau kebenaran menurut versinya sendiri. Potongan atau serpihan yang muncul adalah puncak dari kekecewaan, kebencian atau dendam yang membatu. Perilaku destruktif ini acapkali menyasar siapapun, menjadi korban dari prasangka buruk.

Kebencian yang merusak tak boleh dibiarkan terus menjulang. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diberi jalan untuk mengurai permasalahan tersebut. BNPT adalah lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas menanggulangi terorisme. Kesatuan anti teror ini dibentuk dari amanat Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010, yang sebelumnya ‘hanya’ dilaksanakan oleh setingkat desk saja. 

Sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden 46, jabatan Kepala BNPT menjadi setingkat menteri. Bidang penanggulangan terorisme meliputi pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan nasional. Salah satu area yang menjadi sorotan BNPT adalah daerah perbatasan, tak terkecuali Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Dari pemberitaan tahun lepas, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Dalam Negeri yang juga Wakil Menteri Pendidikan Singapura, Rear Admiral (NS) Lai Chung Han di Jakarta. Suhardi mengatakan, pemerintah Singapura akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan atau isu pemerintahan yang dapat mencegah maupun memicu perilaku radikalisme. Pemerintah negeri singa menilai Indonesia sudah bisa mengatasi ancaman teror dengan baik.

Provinsi Kepri merupakan wilayah terdekat dengan Singapura. Jalur laut dari Provinsi Kepri; Kota Batam dan Pulau Bintan, merupakan penyumbang kuantitas wisatawan Singapura terbesar di Kepri, mungkin hingga level nasional. Jika kita bertandang ke sana, pengawasan cukup ketat. Negara kecil itu cukup selektif menerima wisatawan dari Indonesia atau manapun yang masuk lewat jalur Kepri. Banyak pertanyaan dan penilaian atas kapasitas turis yang jadi atensi petugas imigrasi. Bahkan, beberapa waktu lalu, tak jarang secara acak polisi memeriksa kapal penumpang di tengah laut.

BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepri juga harus terus belajar dari pola semacam itu, dengan formula yang berbeda tentunya. Memperkuat kesadaran warga untuk mengawasi pendatang dilingkungannya dengan melibatkan seluruh elemen. Rasa benci dan dendam tak bisa tidur apabila selalu diberi ruang. Teroris yang beragamakan benci dan dendam memiliki definisi tersendiri tentang kebahagiaan.

Kepri merupakan provinsi yang heterogen. Sejak kemerdekaan, bauran Suku Melayu, Jawa, Minang, Banjar, Bugis, Batak dan lainnya, serta etnis Cina, Arab serta India hidup dalam damai. Tak pernah ada benturan hebat yang didalangi oleh kelompok – kelompok anti rasis. Bibit – bibit perseteruan selalu dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Persatuan paguyuban atau ikatan keluarga rantau cukup memberi peran dan pesan positif bagi dinamika daerah.

Kelompok penebar teror dapat keluar tiap saat ke negara tetangga, atau sebaliknya. Pasokan barang terkait terorisme dapat diselundupkan. Seperti detonator yang digunakan pada peristiwa Bom Bali lalu, dibawa melewati Morotai. Cukup lama trauma itu memorak-porandakan perekonomian Bali. Pencegahan terorisme diwilayah perbatasan membutuhkan pendekatan khusus. Tak cukup pendekatan keamanan, pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap perekonomian warga tempatan.

Kabupaten Morotai adalah sebuah pulau sekaligus nama kabupaten yang terletak di Samudera Pasifik di Halmahera, Kepulauan Maluku. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, Morotai merupakan jajaran pulau paling utara di Indonesia.

Lain Morotai, lain Kepri, khususnya Batam dan Pulau Bintan; seperti Jakarta dan Bali, Kepri juga merupakan destinasi ideal untuk tujuan rantau. Batam, bagi banyak orang, sangat menjanjikan untuk memulai geliat bisnis dan mencoba peruntungan. Investasi luar negeri yang melibatkan pekerja Indonesia dan asing cukup banyak di Batam dan Bintan. Simbol – simbol seperti ini juga harus diawasi, selain ramainya pelancong negeri jiran tiap akhir pekan. Johor (Malaysia), Singapura dan Kepri adalah ikatan geografis yang dipisahkan oleh kedaulatan negara saja. Sementara, lalu lintas orang dan barang serta pusaran aktivitas lainnya seolah hanya berpindah ruang dirumah yang sama.

Jika cecak melukai diri untuk keselamatan dan kelanjutan kehidupan, teroris melukai dirinya dan orang lain untuk menyenangkan hati. Kedamaian dan persatuan bangsa akan jadi taruhan, terlebih jika tindakan radikal  ditunggangi oleh niat jahat yang tak terdeteksi oleh para martir yang merasa dirinya adalah sumber kebenaran. Tangan – tangan tak terlihat adalah musuh nyata kita bersama.

Mohammad Endy Febri, SE, MH., Warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews