Batam - Kurang maksimalnya penanganan penyakit Tuberculosis (TBC) di Kota Batam mendapat perhatian oleh Dinas Kesehatan Kota Batam. 

Padahal pengobatan untuk penyakit TBC ini tidak boleh berhenti sampai pasien benar-benar dinyatakan sembuh. Kendala yang ditemui pemerintah karena kurangnya kendaraan untuk membawa pasien penderita TBC ini.

Berdasarkan data Dinkes Kota Batam tahun 2018, terdapat 4.845 penderita TBC di Kota Batam. Dimana banyaknya jumlah yang dinyatakan sebagai penderita yang telah ditemukan masih sekitar 61.4 persen. Jumlah itu masih kurang dari target nasional, yaitu sebanyak 70 persen.

Artinya, Dinkes masih harus terus survei untuk mendeteksi lebih banyak lagi penderita TBC di Kota Batam. Menyikapi hal itu, instansi ini akan membeli lima unit kendaraan khusus untuk pasien TBC.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan mobil ini nantinya akan didistribusikan secara regional dari arah Sambau-Jabi- Botania 1, Batuaji- Langkai-Tanjung Uncang 1, arah Batam Kota 1, Sengkuang 1, atau per kecamatan ada 1.

“Kalau kecamatan pulau kan nggak perlu, jadi kita taruh di 9 kecamatan lain,” ujar Didi, Jumat (1/2/2019).

Lanjut Didi, untuk mendapatkan lima mobil itu tahun ini menggunakan anggaran APBD. Mobil yang akan digunakan nantinya adalah minivan.

“Sekarang tidak ada lagi e-katalog, kami pakai sistem lelang. Kalau lelang lebih cepat, sebelum Juni sudah dapat mobilnya,” ucap Didi.

Untuk teknisnya, Didi menerangkan bahwa sistem yang dipakai adalah sistem jemput bola.

“Jadi langsung ke rumah penderita dan diantarkan ke rumah sakit ataupun ke puskesmas. Ambil obatnya bisa di puskesmas dan di rumah sakit,” kata Didi.

(ude)