Pemko Batam Tunggu Jawaban Pusat Terkait Tingginya Harga Tiket

Pemko Batam Tunggu Jawaban Pusat Terkait Tingginya Harga Tiket

Bandara Hang Nadim. (Foto: Batamnews)

Batam - Harga tiket pesawat tak kunjung menunjukkan penurunan. Wali Kota Batam dan Gubernur Kepri juga sempat menyurati Presiden RI untuk meminta penurunan tiket pesawat.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan hingga saat ini, surat yang dilayangkan tersebut tak kunjung mendapatkan balasan.  "Soal tiket pesawat belum dapat jawaban," katanya.

Amsakar berharap surat yang mereka kirimkan ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat. Terutama Presiden dan Kementerian Perhubungan, karena sangat berpengaruh bagi Kota Batam.

"Mudah-mudahan itu jadi pemikiran serius karena berpengaruh pada keluar masuk orang dan barang," katanya, Senin (25/2/2019).

Sebenarnya Presiden Jokowi sudah memberikan imbauan kepada maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Bahkan setelah himbauan tersebut keluar, maskapai Garuda Indonesia menurunkan harga tiket pesawatnya untuk penerbangan domestik sebesar 20%. Sayangnya dari maskapai lain tak mengikuti jejak yang dilakukan Garuda Indonesia. Harga untuk penerbangan domestik masih dibanderol sangat tinggi.

Hal ini tentu mengundang kekhawatiran masyarakat jika ini terus berlangsung hingga menjelang musim libur ramadhan. Dikhawatirkan akan terjadi inflasi.

Wakil Ketua Tim pengendali Inflasi Bank Indonesia Cabang Kepri,  Gusti Raizal Eka Putera, mengatakan tarif penerbangan saat ini menurutnya sudah berada pada haraga batas atas. Sehingga maskapai tidak mungkin menaikkan lebih dari ini.

"Saat ini levelnya udah tinggi, kalau harganya seperti ini, tidak akan ada inflasi juga, kalau dia jual batas atas terus ya tidak akan ada inflasi nanti, kan harga tiket ga boleh dinaikkan diatas batas harga tertinggi, cuma nanti penumpangnya agak keberetan paling membeli tiket. Karena engga ada lagi promo-promo, paling cuma beberapa kursi saja promo nya," ujar dia.

Terkait inflasi harga tiket yang sudah terjadi selama beberapa bulan ini, dia katakan hanya koordinasi dengan maskapai yang bisa dilakukan Bank Indonesia saat ini.

"Khusus tiket pesawat yang bisa kita lakukan saat ini untuk skop daerah hanya berusaha dan koordinasi dengan temen-temen maskapai di sini. Kalau memang tiket itu naiknya karena dampak tingginya jumlah penumpang, Kita minta maksapai menambah extra flight, tapi kalau untuk mengatur harganya kita tidak bisa," katanya.

Hingga saat ini keluhan-keluhan tentang kenaikan harga tiket pesawat tak hanya menjadi keluhan masyarakat. Kebijakan tersebut juga dikeluhkan oleh pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata. Selain itu pemerintah daerah mengkhawatirkan penurunan pendapatan daerah dalam sektor kunjungan wisatawan nusantara.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews