Pengguna Pil KB Berisiko Terserang Kanker Payudara

Pengguna Pil KB Berisiko Terserang Kanker Payudara

Ilustrasi

Bintan - Banyak ibu-ibu rumah tangga (IRT) yang mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan. Namun disebalik itu, pil KB juga sangat berbahaya bagi si pengonsumsi.

Hal ini disampaikan Konsultan Bedah Tumor RSUD Embung Fatimah, dr Indra Hidayah Siregar dalam acara seminar Peduli Kanker di Bintan Lagoon Resort (BLR), Senin (11/2/2019).

Kata dia, berbahayanya pil KB karena bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit kanker bagi penggunanya. Tapi bagi penggunanya yang mana? Itulah yang harus diketahui bersama.

"Memang iya pil itu bisa memicu kanker. Khususnya kanker payudara. Tapi bagi yang mengkonsumisnya diatas 10 tahun," ujar Indra yang juga Konsultan Bedah Tumor di RSUP Kepri Ahmad Thabib, Batu 8, Tanjungpinang ini.

Kanker itu ada karena terpicu dari hormon yang ditimbulkan oleh obat KB tersebut. Secara perlahan, hormon membentuk sel-sel kanker yang bersarang di payudara. Lalu menguat dan menjadi kanker payudara.

Agar pengguna KB jauh dari risiko kanker payudara. Dianjurkan untuk mengkonsumsinya sesuai aturan atau anjuran dari dokter. Sehingga efek sampingnya tidak terlalu besar bagi tubuh pengguna KB itu.

"Jadi tidak boleh dikonsumsi secara terus menerus melainkan ada jeda waktunya. Baik satu sampai dua bulan sehingga ada tenggat bagi tubuh beristirahat atau sehat kembali," katanya.

Selain tidak mengonsumsi pil KB sesering mungkin, pengguna bisa menggunakan alternatif lain dalam program KB ini. Baik menggunakan KB sepiral atau Kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau menggunakan kondom saat berhubungan intim.

"Kalau dokternya bijaksana. Dia tidak akan memberikan pasiennya pil KB berterusan. Tetapi diberikan waktu istirahat atau gunaka KB jenis lain," jelasnya.

Resiko kanker juga sering menghantui di luar pengguna KB. Salah satunya yang memiliki garis keturunan penyakit tersebut.

"Kanker juga hidup melalui genetik seseorang. Bagi orangtuanya yang mengidap penyakit itu anaknya juga beresiko. Namun tingginya resiko itu belum dapat diketahui pastinya. Bisa besar dan bisa kecil," jelasnya.

Kemudian kanker payudara juga bisa timbul dari radiasi akibat pengobatan kemotrapi. Bagi anak-anak perempuan berusia di bawah 15 tahun yang mengidap kanker lainnya, namun pengobatannya melalui kemotrapi tersebut akan beresiko terkena kanker payudara sebesar 100 kali lipat.

Kemudian bagi yang di atas usia 20-29 tahun kemungkinan mengidap kanker payudara sebesar 20-30 kali lipat. "Jadi radiasi dari kemotrapi sangat beresiko timbulnya kanker payudara," ucapnya.

Indra menghimbau agar masyarakat bisa membudayakan pola hidup sehat. Karena dengan cara inilah mampu mencegah datangnya kanker dalam tubuh seseorang.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews