BP Batam Identifikasi Kerusakan Jembatan II Barelang Pasca-Insiden MT Eastern Glory

BP Batam Identifikasi Kerusakan Jembatan II Barelang Pasca-Insiden MT Eastern Glory

Kapal tanker MT Eastern Glory dievakuasi dari Jembatan II Barelang, tadi malam. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam membetuk Tim untuk mengindetifikasi kerusakan akibat Kapal Tanker MT Eastern Glory yang menabrak jembatan II Barelang. 

Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady mengatakan tim tersebut masih sedang bekerja. 

“Sampai saat ini tim masih bekerja untuk mengetahui kerugian yang diakibatkan, apa saja kerusakannya belum tahu detailnya,” ujar Edy di Sekupang, Kamis (24/1/2019). 

Walaupun tabrakan itu terjadi karena musibah, karena kapal terbawa angin dan terseret arus, akan tetapi menurutnya harus ada pihak yang bertanggungjawab. 

“Kalau menurut hukum yang bertanggungjawab yaitu pemilik kapal, untuk membayar kerusakan jembatan,” kata dia. 

Namun dari informasi yang diperolehnya, kondisi jembatan tidak sampai roboh. Tetapi memang ada beberapa bagian harus mengalami perbaikan.  

Kedepan pihaknya juga akan mengusulkan rencana pencegahan agar kejadian ini tidak terulang lagi, mengingat peristiwa kapal menabrak jembatan sudah beberapa kali terjadi. 

“Misalnya ada standar untuk space, cek lowongan, terus kapal apa saja yang boleh lewat, mungkin juga bisa dengan sinar,” jelasnya.

Kapal tanker MT Eastern Glory menabrak Jembatan II Barelang pada Rabu (23/1/201) sekira pukul 14.30 WIB. Angin kencang dan arus yang kuat diyakini menjadi penyebab insiden ini.

Baca: Kapal Tanker Tabrak Jembatan II Barelang

Kapal berbendera Mongolia berbobot mati 4.500 GT itu baru bisa dievakuasi dan meninggalkan Jembatan II Barelang sekira pukul 20.00 WIB.

Akibat kecelakaan ini, lalu lintas kendaraan di atas Jembatan II Barelang juga sempat ditutup satu jalur.

Baca: Jembatan II Rusak Ditabrak Tanker, BP Batam Minta Ganti Rugi

Dari data Batamnews.co.id, kapal tanker berbendera Mongolia ini ditangkap Tim Gabungan F1QR Lantamal IV dan Lanal Batam dengan Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Pelampong Lanal Batam pada Selasa (4/9/2018) lalu.

Saat itu, Panglima Komando Angkatan Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) TNI AL Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan penangkapan kapal berbendera Mongolia dengan bobot 4.500 GT ini dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. 

“Petugas menemukan minyak sejenis solar sebanyak 5 ribu ton,” ujar Yudo di Mako Lanal Batam, Sabtu (8/9/2018). 

Yudo menjelaskan bahwa penangkapan berawal dengan adanya informasi bahwa ada kapal tanker dengan muatan minyak solar yang telah selesai melaksanakan STS (Ship to Ship) dari West OPL, Malaysia akan masuk perairan Batam. 

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews