Diprediksi Ada Badai Pabuk, Ribuan Turis Tinggalkan Thailand

Diprediksi Ada Badai Pabuk, Ribuan Turis Tinggalkan Thailand

Ilustrasi

Thailand - Ribuan turis dan penduduk Thailand dikabarkan meninggalkan pulau di lepas pantai tenggara Thailand. Mereka pergi untuk menghindari badai tropis Pabuk.

Dilansir dari BBC, Jumat (4/11/2018), pemerintah Thailand juga sudah menyiapkan pengungsian bagi warga yang masih ingin menetap di sekitar Thailand. Kantor Meteorisasi Thailand mengatakan Badai Tropis ini akan membawa angin kencang dan gelombang 7 meter (22 kaki) tetapi tidak mungkin menjadi topan. 

Diperkirakan, badai itu akan melanda pantai selatan Thailand mulai Kamis, badai itu juga disebut akan menyebabkan hujan lebat dan kemungkinan banjir bandang. Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwan, mengatakan militer akan bersiaga untuk membantu orang-orang yang terkena dampak. 

Lokasi yang diperkirakan menjadi titik angin badai itu adalah Surat Thani, pulau wisata populer Koh Phangnan, Koh Samui dan Koh Tao. Sebelumnya lokasi wisata Thailand dipadati oleh turis mancanegara, para turis ini kebanyakan datang untuk menghabiskan libur Natal dan perayaan Tahun Baru.

Kepala Distrik Koh Phangnan, Krikkrai Songthanee, juga memerintahkan warga meninggalkan tiga lokasi tersebut. "Saya pikir pulau-pulau itu seharusnya kosong," kata Krikkrai mengatakan kepada AFP, seperti dilansir BBC.

Dalam video yang beredar juga para wisatawan dan penduduk setempat berbondong-bondong meningalkan pulau-pulau, lalu pergi ke daratan Thailand. Namun, karena ada larangan mengoperasikan kapal karena peristiwa ini, aturan ini telah diberlakukan di beberapa daerah termasuk Kho Phi Phi karena masalah keamanan. 

Akibatnya, banyak turis terpaksa tinggal diam di pulau, mereka juga dilarang berenang di Koh Samui. Tetapi, seperti dilihat di video banyak juga wisatawan dan penduduk berenang di pulau itu.

Sementara itu, beberapa penerbangan juga ada yang sudah membatalkan penerbangannya seperti Bangkok Airways. Namun ada juga maskapai penerbangan yang masih ingin memantau cuaca. Pemerintah setempat juga sudah menyiapkan segala kemungkinan jika terjadi angin badai dan banjir bandang itu.

"Jika badai itu parah selama dua hingga tiga hari, kita mungkin harus meminta bantuan dari daratan untuk pengiriman barang-barang yang diperlukan," kata Walikota Koh Tao, Chaiyan Thurasakul kepada BBC

Diketahui, badai pertama dalam hampir tiga puluh tahun yang melanda wilayah di luar musim hujan, yang berakhir sekitar November. Kemudian pada 2011, banjir dahsyat di Thailand menewaskan 600 orang dan membuat ribuan orang lainnya kehilangan tempat tinggal di lebih dari sepertiga provinsi negara itu.    

(pkd)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews