Polemik Turis Bayar USD 500 Buat Lihat Komodo

Polemik Turis Bayar USD 500 Buat Lihat Komodo

Jakarta - Pemprov NTT berencana memberlakukan tiket USD 500 pada turis yang berkunjung ke Pulau Komodo. Banyak perdebatan, tentang harganya yang dinilai kemahalan.

Rencana Pemprov NTT itu sudah dijelaskan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat pada Sabtu (1/12) kemarin. Ditemui detikTravel di peluncuran KMP Komodo di Labuan Bajo, Viktor mengungkapkan akan menaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebesar USD 500 atau setara RP 7 juta (kurs 1 USD = Rp 14.421) untuk turis mancanegara. Untuk wisatawan domestik, harganya USD 100 atau setara Rp 1,4 juta.

"Komodo one and only di dunia," kata Viktor.

Viktor berdalih, dari uang tersebut nantinya bakal digunakan untuk pemeliharaan berbagai fasilitas dan juga perawatan komodo. Meski begitu, beberapa pihak masih mempertanyakan dan justru menilainya sebagai polemik.

"Sekarang baru jadi polemik, kita harus tahu formulasinya nanti seperti apa," ujar Kepala Biro Humas dan Publikasi Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti kepada detikTravel, Rabu (5/12/2018).

Guntur menjelaskan, kenaikan harga tiket masuk seperti yang direncakanan oleh Pemprov NTT harus disetujui oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pulau Komodo merupakan taman nasional, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah payungnya.

Guntur menambahkan, pihak Kementerian Pariwisata masih menangkap isu USD 500 ini masih sebatas rencana. Menurutnya, harus jelas regulasi yang memayunginya dan transparansi yang maksimal.

"Kalau tiket masuknya naik, apakah pelayanan dan aspek penunjang pariwisatanya akan makin baik nantinya?" kata Guntur.

Oleh sebab itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov NTT dan Taman Nasional Komodo harus merumuskan formulasinya. Jangan sampai, turis sudah merogoh kocek dalam-dalam ke Pulau Komodo, tetapi malah tidak nikmat liburannya karena kurangnya fasilitas dan lainnya.

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews