3 Bencana Alam dengan Fenomena Langka Terjadi Sepanjang 2018 di Indonesia

3 Bencana Alam dengan Fenomena Langka Terjadi Sepanjang 2018 di Indonesia

Pencarian korban tsunami di Tanjung Lesung.

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, ada tiga bencana alam yang menimbulkan banyak korban jiwa selama 2018. Bahkan ketiganya dinilai sebagai bencana dengan fenomena langka.

"Ada tiga fenomena langka yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar, yaitu gempa beruntun di NTB, lalu Sulteng gempa disusul tsunami dan likuifaksi yang terbesar di dunia dan tsunami Selat Sunda yang dipicu longsor bawah laut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dikutip dari Antara, Selasa (25/12/2018).

Dari ketiga bencana tersebut yang terbesar adalah gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang menyebabkan 2.101 orang meninggal, 1.373 orang hilang dengan kerugian ekonomi Rp 18,47 triliun.

"Gempa memicu tsunami yang tiba sangat cepat hanya dalam waktu empat menit lalu terjadi likuifaksi yang merupakan peristiwa terbesar di dunia," ujar Sutopo.

Setelah itu adalah gempa bumi beruntun yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Lombok dan Sumbawa. Bencana tersebut menyebabkan 546 orang meninggal, 1.886 orang luka-luka dan Rp 17,13 triliun.

"Ketiga bencana ini aneh dan langka terjadi, sementara tsunami yang terjadi di Selat Sunda juga fenomena yang langka karena dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi dari gunung Anak Krakatau," katanya seraya menambahkan longsoran tersebut tidak begitu besar, tapi ternyata menimbulkan tsunami.

Hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, tercatat 429 orang meninggal dunia, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi, sementara kerugian masih dalam pendataan.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews