Boxing Day Liga Inggris Hangatkan Momen Natal

Boxing Day Liga Inggris Hangatkan Momen Natal

Liga Inggris jalan terus karena tradisi boxing day (Darren Staples/Reuters)

Jakarta - Boxing day akan digelar tengah pekan ini. Saat kompetisi lain libur (kecuali Serie A yang baru-baru ini juga 'masuk'saat Natal), dahaga tontonan sepakbola terpuaskan oleh Premier League.

Ketika semua orang berpikir soal liburan akhir tahun pada rentang Natal hingga Tahun Baru. Tim-tim Liga Inggris justru bakal berada dalam periode sibuk.

Dalam rentang waktu tersebut tim-tim Liga Inggris bakal memainkan tiga laga dalam sepekan. Salah satunya adalah laga bertajuk Boxing Day yang digelar serentak pada 26 Desember, malam nanti WIB, sebagai bagian dari tradisi perayaan Natal di Inggris.

Tradisi ini tak hanya dihelat di Premier League, namun juga di seluruh kasta kompetisi proffesional Negeri Elizabeth, termasuk di Championship Division, League One dan League Two. 

Sejarah Boxing day dimulai dari kebiasaan kalangan keluarga kaya di Inggris pada abad pertengahan yang memberi hari libur kepada pegawai mereka satu hari usai Natal.

Selain memberi kesempatan libur para pegawainya di tangal 26 Desember untuk merayakan Natal bersama keluarga, para orang kaya ini juga memberikan sebuah hadiah dalam sebuah kotak (box). Di mana hal tersebut kemudian mengilhami nama Boxing Day.

Kebiasaan Boxing day ini kemudian berkembang menjadi tradisi memberi kado di tanggal 26 Desember untuk merayakan Natal. Tradisi tersebut dilakukan hampir di seluruh negara persemakmuran Inggris dan beberapa negara di Eropa seperti Norwegia, Belanda, dan Swedia.

Boxing Day yang sudah melekat di berbagai sendi kehidupan di Inggris kemudian menjalar ke sepakbola. Dimulai tatkala laga Sheffield vs Hallam digelar pertama kali di tanggal 26 Desember pada tahun 1860.

Namun kepopuleran Boxing Day di sepakbola baru mulai berkembang pesat saat Preston North End mengalahkan Derby County 5-0 pada 26 Desember 1888 di musim ke-22 Football League. Kemenangan tersebut mendapat banyak perhatian publik Inggris karena membuat Preston selangkah lagi meraih gelar juara.

Sejak saat itulah Boxing Day menjadi pusat hiburan utama bagi pecinta sepakbola di Inggris untuk merayakan Natal. Tiket pertandingan saat Boxing Day biasanya sangat cepat habis terjual karena antusiasme para keluarga di Inggris untuk menyaksikan laga langsung di Stadion.

Pihak Liga Inggris kemudian mengakomodir antusiasme warga Inggris tersebut dengan menggelar laga antar tim yang lokasinya berdekatan saat Boxing Day. Ini dilakukan agar fans tim tandang tak kesulitan untuk menyemarakan stadion. terlebih di periode Desember cuaca di Inggris biasanya sangat buruk.

Meski memanjakan para pendukung, Boxing Day dulu kerap kali mendapatkan protes dari para manajer dan pemain. Mereka menganggap Boxing Day sangat melelahkan dan membuat pemain rentan mengalami cedera karena jeda pertandingan yang sangat berdekatan.

Tapi seiring berjalannya waktu, para manajer dan pemain nampaknya sudah mulai memaklumi Boxing Day sebagai tradisi yang tak mungkin dihilangkan dari sepakbola Inggris.

"Saya dan staf saya benar-benar menantikan ini periode Natal. Ini akan menjadi sesuatu yang gila dengan banyaknya pertandingan dalam waktu yang singkat. 

"Tetapi saya pikir itu adalah waktu yang sangat baik untuk fans bersama-sama datang ke stadion dan datang bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Ini adalah sesuatu yang banyak orang gemari di negeri ini. Kami ingin menikmatinya," ujar Mauricio Pochettino jelang Boxing Day pada 2015 lalu.

Tengah pekan ini Boxing Day akan kembali dihelat, para penikmat Liga Inggris tentu akan menyambutnya sebagai kado Natal terbaik. 

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews