Dahnil: Banyak Tetangga Jokowi Tawarkan Rumah untuk Markas Prabowo-Sandi

Dahnil: Banyak Tetangga Jokowi Tawarkan Rumah untuk Markas Prabowo-Sandi

Foto : Istimewa

Jakarta - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim banyak tetangga Joko Widodo, capres nomor urut 01, menawarkan rumah untuk markas Prabowo-Sandi di Solo, Jateng.

Dahnil mengungkapkan kemungkinan besar markas Prabowo-Sandi akan dipindahkan ke Solo dekat dengan rumah Joko Widodo. 

Wacana pemindahan markas pemenangan pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Jawa Tengah sedang dalam persiapan. 

Dia mengklaim, saat ini sudah banyak tetangga-tetangga Jokowi di Solo yang menawarkan kediamannya untuk dijadikan posko. Tak hanya itu, Danil mengatakan, akan ada banyak posko pemenangan Prabowo-Sandi yang dibangun di Solo. 

“Memang sudah disiapkan di sana, tetangganya Jokowi itu banyak loh yang nawarin, rumah-rumah untuk jadi posko,” kata Dahnil seperti dikutip dari kumparan.com, Kamis (20/12).

“(Jadi) Jawa Tengah kita fiks akan bikin banyak posko. Kita cari dekat-dekat situ (rumah Jokowi di Solo),” imbuhnya. 

Namun, Dahnil enggan memberi informasi terkait kapan eksekusi pemindahan markas BPN ke Jawa Tengah. Menurut Dahnil, pemindahan markas pemenangan di dekat rumah Jokowi tidak akan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. 

Justru, lanjut Dahnil, pemindahan itu ditujukan agar kontestasi pemilu bisa berjalan demokratis dan penuh kegembiraan. 

“Ini demokrasi ya, kita harus biasakan pertarungan demokrasi itu menggemberikan. Komepetisi ini ya biasa saja. Jadi kami melihat justru cara Pak Prabowo dan Sandi untuk menunjukkan kompetisi itu harus menggemberikan,” terangnya. 

Menurut Dahnil, semangat para relawan Prabowo-Sandi di Jawa Tengah sangat masif. Menurutnya, kaum emak-emak, petani hingga ulama di Jawa Tengah banyak yang kecewa dengan kebijakan pemerintah saat ini. 

“Emak-emak, kelompok agamis hingga nasionais marhaen kecewa dengan kebijakan Pak Jokowi yang dianggap tidak marhaenis. Itu banyak dan itu datang ke kita,” tutup mantan Ketum Pemuda PP Muhammadiyah itu. 

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews