Lembaga Bantuan Israel Bantu Program Pemulihan Palu dan Donggala

Lembaga Bantuan Israel Bantu Program Pemulihan Palu dan Donggala

Relawan IsraAid membantu program pemulihan kembali kawasan bencana di Sulawesi Tengah. (Foto: IsraAId/Deutsche Welle)

Palu - Meski tidak memiliki hubungan diplomatik, organisasi bantuan kemanusiaan Israel IsraAID tetap menurunkan bantuan ke kawasan terdampak bencana di Sulawesi Tengah. 

Seperti dilansir Deutsche Welle, lembaga swadaya masyarakat tersebut mengaku menyediakan instalasi penyulingan air dan bantuan psikologis untuk korban bencana.

Hampir tiga bulan setelah bencana gempa bumi dan tsunami yang menewaskan 2.250 orang dan merusak hampir 70.000 rumah dan bangunan 28 September silam, kawasan Palu, Donggala dan Sigi hingga kini masih belum terbebas dari status darurat kemanusiaan. IsraAID antara lain ikut membantu membangun sistem manajemen penanggulangan bencana.

Selama Desember tim bantuan IsraAID ditugaskan membangun instalasi air bersih untuk lebih dari 300 keluarga, sekitar 1.400 orang, di kawasan yang kehilangan lebih dari 320 rumah lantaran hancur diterjang gempa. 

Selain itu para relawan juga menyediakan pelatihan higienitas di sekolah-sekolah dan menyalurkan peralatan belajar mengajar dan rumah tangga ke korban bencana.

Adapun bantuan psikologis yang telah dijalankan berupa terapi trauma untuk keluarga korban dan membantu anak-anak yang kehilangan orangtua agar bisa bertemu dengan anggota keluarga di tempat lain. Lembaga yang sepenuhnya dibiayai donasi itu juga melatih tenaga psikologis di Sulawesi Tengah.

Komunitas Yahudi internasional sejak awal sudah menurunkan bantuan untuk korban bencana di Sulawesi Tengah. "Tsunami di Indonesia merupakan bencana besar untuk para korban dan sudah merupakan kewajiban moral Yahudi untuk membantu," tulis World Jewish Relief lewat akun Twitternya, hanya dua hari setelah bencana.

Jika awalnya WJR mengirimkan bantuan darurat seperti terpal, kasur, selimut dan generator listrik, kini fokus bantuan diarahkan pada program pemulihan jangka panjang kawasan yang terdampak bencana.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews