Rintihan Siswa Disabilitas untuk Pak Wali Kota

Rintihan Siswa Disabilitas untuk Pak Wali Kota

Wali Kota Rudi menyalami Rafli, penyandang disabilitas yang memenangkan lomba menulis surat untuk wali kota. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

"Manusia sempurna adalah manusia yang ikhlas menerima setiap kekurangan yang dimilikinya." 

BEGITU orang bijak berkata. Itu juga yang dipahami Rafli siswa SMP penyandang disabilitas sehingga ia menjadi juara lomba menulis surat di Hari Jadi Kota Batam 189 tahun. 

Tidak ada pancaran senyum lebar di wajah Rafli seperti pemenang lomba kebanyakan. Ia hanya terpaku diam.

Matanya tertutup, tidak bisa melihat. Sesekali orang-orang tampak menyalami dan memeluknya sembari memberikan selamat. 

Mulai dari teman, guru, keluarga dan lainnya. Sejatinya Rafli tidak tahu itu siapa tetapi ia membiarkan ucapan selamat itu berdatangan. 

Rafli tetap tidak menoleh. Ia hanya diam terpaku. Sesekali pipinya sedikit mengambang. 

Apalagi ketika dia mendapat giliran menerima hadiah sebagai pemenang khusus lomba menulis surat. Hadiah diberikan langsung Wali Kota Batam HM Rudi. 

"Selamat ya," kata Rudi sambil memegang pundak Rafli yang memakai baju koko dan peci hitam. 

Namun, Rafli tetap diam dan terlihat seksama mendengarkan ucapan selamat orang nomor satu di Batam itu. 

"Terus belajar ya, tidak bisa melihat bukan halangan untuk terus belajar," lanjut Rudi memberikan nasehat kepada Rafli di atas panggung utama acara tersebut.

Rafli kemudian foto bersama Rudi. Bahkan setelah itu Wakil Wali Kota Batam Amsakar Acmad ikut memberikan selamat sambil memeluk Rafli.

Rafli mengaku senang bisa mejadi pemenang dalam lomba tersebut. "Saya senang," ujar Rafli berkata. 

Usai penerimaan hadiah ia langsung dipapah menuju tempat duduk tamu undangan. Orang-orang terkesima melihat gerak gerik Rafli. Meskipun Rafli tidak nampak orang-orang memperhatikannya.

Mengharukan Isi Surat Rafli untuk Wali Kota Batam
 
Lomba menulis surat untuk Wali Kota Batam HM Rudi rangkaian acara peringati hari jadi Kota Batam. Salah satu surat yang masuk adalah surat dari Rafli dari puluhan surat lainnya.

Namun surat Rafli berbeda dari yang lain. Ia menulis dengan huruf braille, akibat keterbatasannya. 

Tulisannya tersebut juga dipajang di pameran, di Dataran Engku Putri, Batam Center. Ia menulis dalam tiga halaman kertas ukuran dobel folio. 

"Kepada yang terhormat Bapak Wali Kota Batam, Salam ta'zim saya kepada Bapak Wali Kota Batam. Semoga bapak dalam lindungan Allah SWT, begitu juga sanak keluarga Bapak," tulis Rafli mengawali suratnya. 

"Melalui surat ini saya anak berkebutuhan khusus, ingin berkeluh kesah dan curhat kepada Bapak," tulisnya dengan huruf braille itu. 

"Saya pribadi sangat berharap agar bapak terus memperhatikan kondisi kami, baik melalui kesetaraan pendidikan yang lebih mumpuni, keselamatan dan fasilitas akses disabilitas, tidak terkecuali fasilitas non-mobilitas kota. Kami juga ingin mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain," tulis murid SMP Kartini Kota Batam asal Jawa Tengah itu. 

Ia menulis dengan rapi pajangan. Suratnya juga menjadi perhatian pengunjung pameran. 

Rafli melanjutkan, "Akan tetapi tanpa ada perhatian khusus maka kemandirian yang ingin kami raih itu takkan pernah kemi rasakan, yang ada hanya ancaman lingkungan," lanjut isi surat Rafli. 

"Bapak walikota yang bijaksana,!" katanya. 

"Kami sadar begitu banyak beban yang bapak pikul dan sebenarnya kami ingin membantu meringankan beban bapak. Tapi apalah daya, hanya doa yang bisa kami panjatkan," tulisnya. 

Rafli kembali meminta perhatian Pemerintah Kota Batam. "Kami berharap agar bapak senantiasa memperhatikan kondisi teman saya yang disabilitas. Sebab kami juga ingin seperti mereka bahagia, bebas dan tanpa ada ancaman," tulis Rafli di akhir suratnya.

Rafli satu dari ribuan orang penyandang disabilitas di Batam yang inginkan kebahagian. Curahan hatinya bukan sekedar ingin menang lomba, tetapi memang jauh dari dalam hati. "Itu yang saya rasakan," katanya usai menerima hadiah.

Tidak butuh waktu lama bagi Rafli membuat surat tersebut. Hal itu ingin disampaikan sudah sejak lama. Tetapi tidak ada fasilitas untuk menyampaikan.

Rafli tetap memuji apa yang dilakukan Walikota Batam selama ini. "Batam sudah lumayan bagus, tetapi bagi kami masih kurang, saya berjalan harus ditemani orang lain, karena tidak ada fasilitas buat kami," ujarnya terus memeluk hadiah yang ia terima.

Rafli mengatakan, akses untuk disabilitas di Batam masih minim, seperti jalan yang tidak ada penyebarangan khusus, begitu juga bus, toilet seperti di mall dan lainnya. "Itulah yang diajukan," katnaya.

Rafli hadir bersama Kepala SLB Kartini Kota Batam Tuti Purwanti. Tuti mengatakan, sangat mengapresiasi lomba diadakan Pemko Batam. "Alhamdulillah, artinya pemerintah menghargai anak difabel," kata dia.

Ia mengatakan, selama ini terus mengali potensi muridnya akhirnya melalui ajang ini bisa disalurkan. 'Buktinya tidak kalah dengan reguler," kata Tuti.

Rafli Juga Berprestasi

Rafli satu dari murid Tuti yang terus berprestasi. Ia bisa bermain berbagai macam musik dan atlet catur berprestasi. "Dulu Rafli mewakili Kepri lomba catur nasional," katanya.

Rafli di mata Tuti adalah murid yang baik. Ia juga selalu memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya. "Orangnya juga rajin dan pintar," kata Tuti. 

Terpisah, Habibi, Koordinator Lomba Menulis Surat untuk Wali Kota Batam 2018 mengatakan, lomba sebenarnya tidak ada untuk penyandang disabilitas. Namun, pihaknya kaget ada siswa disabilitas yang mau mengirim surat. 

"Dari puluhan (peserta), satu ini dari disabilitas, makanya kita buat pemenang khusus," kata Habibi. 

Bahkan, ke depan Habibi yang tergabung di komunitas Jurnalis Perempuan (JuPe) Batam itu akan mengadakan lomba khusus disabilitas. "Harapannya seperti itu," kata dia kepada Batamnews.co.id.

Ekspresi Rafli menampilkan bahwa menang bukanlah segalanya. Ia hanya ingin pandangan tajam mata batinnya yang tertulis dalam surat sederhananya itu sampai ke Wali Kota Batam. 

Sehingga pemerintah memperhatikan ancaman lingkungan yang akan datang kepada ribuan disabilitas lainnya. Bahkan Rafli menuliskan, dia ingin hidup bahagia seperti orang-orang normal lainnya.

(tan)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews