Pembunuhan Sadis di Batam

Selain Cemburu, Tomy Diduga Alami Gangguan Jiwa Akibat Narkoba

Selain Cemburu, Tomy Diduga Alami Gangguan Jiwa Akibat Narkoba

Kapolresta Barelang Kombes Asep Asep Safrudin. (foto: alfi kurnia)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Bong Ching Cua alias Tomy (40) diduga dalam keadaan mabuk saat membunuh istrinya, Pek Hoen alias Ahun, Selasa (12/5/2015)pada 12 Mei 2015 lalu.

Pembunuhan sadis itu terjadi di Perumahan Baloi Mas Asri Blok Topas No 20 A, Lubukbaja, Kota Batam. Analisa polisi, Tomy mengalami gangguan kejiwaan, sehingga belum diperiksa secara mendalam.

Dengan alasan cemburu terhadap Pek Hoen alias Ahun yang ia duga berselingkuh dengan laki-laki lain, Tomy menjadi gelap mata dan memilih menghabisi nyawa istrinya di depan mata anak-anaknya, setelah pulang dari salah satu diskotek di Batam.

Diduga Tomy merupakan salah seorang pecandu ekstasi  "Dia (Tomy), sudah dites urine oleh BNN, kemungkinan dia seorang pemakai," kata Kombes Asep Syafrudi, Kapolresta Barelang, kepada batamnews.co.id, baru-baru ini.

Selain itu, Ching Cua yang beberapa hari lalu menghempaskan kepalanya ke dinding penjara Polresta barelang hingga kepalanya mengeluarkan darah, diduga mengalami gangguan kejiwaan dan sakau.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku dan sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter psikologis," kata Kombes Asep.

Oleh sebab itu, Bong Ching Cua alias Tomy, hingga saat ini belum dilakukan pemeriksaan secara mendalam oleh pihak Kepolisian Polresta Barelang.

"Kondisinya belum memungkinkan untuk diperiksa secara mendalam," tambah Asep.

Pembunuhan di Perumahan Taman Kota Mas diketahui oleh Jevis anak sulung pasangan suami istri, Pek Hoen dan Ching Cua. Ia mendapati ibunya terkapar bersimbah darah dalam kamar di lantai dua sekitar pukul 07.20 WIB.

Jevis langsung berteriak dan berlari keluar rumah. Ia menemui sekuriti bernama Sony bahwa ibunya dibunuh.

Teriakan Jevis juga didengar oleh AKP Rudi Prasetio, Perwira Brimob Polda Kepri yang kebetulan lewat. AKP Rudi tinggal tak jauh dari rumah Jevis.

Lalu, AKP Rudi Prasetio bersama sekuriti menerebos ke dalam rumah dan mendapati Ching Cua sedang berupaya bunuh diri. Di lantai dua, ditemukan mayat Pek Hoen yang bersimbah darah dalam kamarnya.

Chin Cua langsung diringkus. Sebentar saja rumah itu ramai oleh warga perumahan.

(alf/isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews