Jakarta - Tanggal 20 Juli 1969 merupakan hari bersejarah bagi umat manusia. Untuk pertama kalinya, dua manusia berhasil mendarat di Bulan, yaitu Neil Amstrong dan Buzz Aldrin dalam misi Apollo 11. 

Sejak saat itu, sejumlah negara, kayak Cina hingga Uni Soviet bersaing untuk menyusul pencapaian NASA. Namun sayang, hingga pendaratan terakhir Apollo 17, belum ada satupun negara yang berhasil mendarat di bulan.

Empat dekade telah berlalu, kini NASA mengumumkan rencananya untuk kembali lagi ke bulan. Namun, mengingat perjalanan ke bulan bukanlah misi yang sembarangan, NASA memutuskan untuk menggandeng sejumlah perusahaan untuk membantu mereka mewujudkan rencana tersebut. 

NASA mengumumkan kemitraan tersebut dengan sembilan perusahaan yang diizinkan menerbangkan muatan kecil ke permukaan bulan melalui kontrak dengan Badan Antariksa Amerika Serikat.

Dengan kemitraan ini, NASA akan menghadiahkan sejumlah uang sekitar 2,6 miliar dolar AS atau sekitar 37 miliar rupiah yang bisa diperebutkan oleh sembilan perusahaan tersebut. Sembilan perusahaan itu di antaranya, Astrobotic Technology, Deep Space Systems, Draper, Firefly Aerospace, Intuitive Machines, Lockheed Martin Space, Masten Space Systems, Moon Express, dan Orbit Beyonds.

Dengan adanya kemitraan dengan NASA, kesembilan perusahaan ini dapat segera menerbangkan peralatan mereka pada 2019.

Dengan adanya kerja sama ini, Badan Antariksa Amerika Serikat mengharapkan perusahaan-perusahaan ini bisa menghadirkan ide-ide brilian untuk misi robot mereka yang nantinya akan membantu membuktikan teknologi yang dapat membuat manusia bisa tinggal di Bulan, seenggaknya dalam beberapa dekade ke depan. Berminat untuk jadi pilotnya?

(pkd)