Jakarta - Seorang pakar ekspresi yang tak disebutkan namanya baru-baru ini angkat bicara seputar keretakan rumah tangga Gading Marten dan Gisella Anastasia.

Pakar ekspresi tersebut membongkar dugaan penyebab keretakan rumah tangga Gading Marten dan Gisella Anastasia dalam acara Obsesi Global TV edisi 30 November 2018 lalu.

Dalam acara tersebut, sang pakar ekspresi tak hanya mengutarakan dugaan penyebab keretakan rumah tangga Gading Marten dan Gisella Anastasia.

Ia juga membeberkan bahasa tubuh mereka masing-masing selama konferensi pers yang baru saja digelar pada akhir November 2018 lalu.

Lalu, apa saja pernyataan sang pakar ekspresi itu?

Dalam acara yang diunggah di Youtube Starpro Indonesia tersebut, ia menyebut Gisel patah harapan.

Menurut pakar ekspresi itu, situasi itu tidak terjadi baru-baru ini. Ya, ia mengungkap bahwa Gisel sudah lama mengalami keputusasaan dalam rumah tangganya dengan Gading.

"Gisel yang patah gitu ya, patah harapan. Nampaknya emang udah lama sih keputusasaan ini terjadi sudah sejak lama," ujarnya.

Tak hanya itu saja. Sang pakar juga menyebut bahwa Gisel memiliki harapan namun sayangnya itu tak dapat terpenuhi dalam rumah tangganya.

"Gisel merasa harapannya tidak dapat terpenuhi," lanjutnya.

Pakar ekspresi tersebut menduga bahwa jika Gisel kehilangan harapan, maka berbeda dengan Gading.

Gading disebut merasa memiliki banyak salah. Akibatnya, tidak ada titik temu dalam hubungan keduanya.

"Terus Gading juga merasa banyak salahnya juga kayaknya ya. Jadi ya nggak ketemu," tutupnya.

Sebelumnya, pakar ekspresi ini juga menganalisa bahasa tubuh Gading dan Gisel saat konferensi pers pada 28 November 2018 lalu.

Sang pakar menyebut Gisel tak ingin terlarut dalam kesedihannya. Gading nampak sendu sementara ia berusaha memberikan dukungan kepada Gisel. Namun sang pakar menyebut Gading seakan tak terima dengan perceraian itu.

"Jadi seolah, Gading juga enggak terima sebenarnya dengan keputusan cerai ini," lanjutnya

Gisella Anastasia menggugat cerai Gading Marten pada Senin (19/11/2018) lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang pertama akan digelar pada Rabu (5/12/2018) mendatang.

(pkd)