Mengingat Aksi Dramatis Pilot Lion Air Daratkan Pesawat Tanpa Roda Depan di Batam

Mengingat Aksi Dramatis Pilot Lion Air Daratkan Pesawat Tanpa Roda Depan di Batam

Pesawat Lion Air berhasil mendarat tanpa roda depan di Bandara Hang Nadim, Batam pada 2009 silam. Aksi sang pilot pantas diapresiasi.

Batam - Insiden jatuhnya Lion Air di perairan Karawang menjadi salah satu kecelakaan penerbangan terburuk nasional. Semua penumpang bisa dipastikan tewas dalam kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 tujuan Pangkalpinang tersebut.

Terlepas dari hal teknis, musibah memang tak bisa dihindari. Namun hal itu bisa diminimalisir dengan kedisiplinan kru dan teknisi penerbangan.

Salah satu insiden pesawat Lion Air yang juga nyaris menjadi petaka besar pernah terjadi di Bandara Hang Nadim Batam pada 2009, atau 9 tahun silam

Lion Air dengan nomor penerbangan JT 972 mendarat darurat di Bandara Hang Nadim tanpa roda depan, pada Senin (23/2/2009) sekitar pukul 18.30 WIB.

Untungnya pesawat dari Medan tersebut berhasil didaratkan oleh pilot dengan baik dan tanpa ada korban jiwa.

Lion Air sempat mengumumkan adanya penundaan yang berlangsung hingga tiga jam saat akan berangkat. Keberangkatan baru dapat dilakukan pukul 16.00 WIB. Seharusnya pesawat mendarat di Bandara Hang Nadim Batam sekitar pukul 17.30.

Namun, pendaratan tidak dapat dilakukan dan pesawat terus berputar-putar di sekitar bandara. Menurut cerita sejumlah penumpang pesawat gagal landing karena roda depan tidak dapat dikeluarkan.

Pramugari langsung mengumumkan situasi darurat dan meminta penumpang tenang. Penumpang sempat panik karena beberapa kali pilot berupaya melakukan pendaratan darurat tetapi gagal.

Pesawat beberapa kali mencoba turun mendekati landasan, tetapi urung dan kembali berputar. Setelah satu jam kemudian, pilot akhirnya memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat.

Sekitar pukul 18.30, pesawat menyentuh landasan. Beruntung pendaratan tersebut sukses dan tidak terjadi kebakaran. Badan depan pesawat hanya nyungsep di ujung landasan tanpa roda depan.

Sejumlah penumpang dilaporkan mengalami luka akibat benturan. Pilot Lion Air J 972 Captain Anwar Haryanto diapresiasi atas keberaniannya. Roda depan pesawat MD-90 itu mengalami masalah.

Capt Anwar Haryanto mendapat penghargaan dari Gubernur Kepri saat itu (2009) Ismeth Abdullah (Foto: Antara)


Ia menerbangkan pesawatnya berputar-putar di atas Batam untuk meminimalkan bahan bakar. Proses pembuangan bahan bakar berlangsung lebih dari 1 jam saat itu. Sampai kemudian, ia merasa mantap untuk melakukan pendaratan darurat. Sementara pihak Bandara Hang Nadim telah menyiapkan berbagai persiapan pendaratan darurat, seperti petugas pemadam kebakaran dan petugas medis.

Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan para penumpang saat itu.  Pesawat itu mengangkut 162 penumpang dewasa dan 4 awak (dua pilot dan 2 kabin).

Dari beberapa kejadian kecelakaan pesawat, memang sudah seharusnya standar tinggi keselamatan penerbangan harus dijalankan dengan serius dan komitmen bagi setiap maskapai. Baik untuk hal teknis maupun non teknis.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews