Pengakuan Mengerikan Penumpang Lion Air Saat Masih di Denpasar

Pengakuan Mengerikan Penumpang Lion Air Saat Masih di Denpasar

Conchita Caroline (Foto: sindonews.com)

Batam - Presentar program Katakan Putus Trans TV, Conchita Caroline, terkejut usai mendengar kabar pesawat Lion Air JT 610 jatuh tadi pagi di Tanjung Karawang, Jawa Barat. 

Conchita mengaku baru semalam menaiki pesawat yang diduga pesawat yang sama saat naik dari Denpasar menuju Jakarta. Dia pun menceritakan lewat instagram storiesnya dan membeberkan pengalaman mengerikan itu. 

"Turut berduka cita atas musibah yang menimpa penumpang serta awak kabin Lion Air JT610. Cukup bikin gue shock karena itu pesawat yang gue & tim @katakanputus_ttv tumpangi dari Denpasar ke Jakarta TADI MALAM," ujar Conchita bercerita.

Kata dara cantik itu, pesawat yang dia tumpangi seharusnya terbang dari Denpasar pukul 18.15 WIT namun entah ada masalah apa, penerbangan ditunda satu jam lebih menjadi pukul 19.30 WIT.

"Itupun lama nggak take off, mesin beberapa kali mati & AC-pun mati. Sempet keluar parkiran & bergerak menuju runway tapi karena ada "kesalahan tekhnis" yang ngga sedikitpun dijelasin ke penumpang, akhirnya pesawat kembali ke parkiran," ujarnya.

Conchita melanjutkan ceritanya selama pesawat delay. Kemudian pesawat parkir selama kurang lebih setengah jam dengan kondisi banyak orang dan anak kecil kekurangan oksigen (ada yang muntah), karena panasnya di dalam pesawat (AC tidak berfungsi), kemudian deru mesin terdengar berbeda dan lantai pesawat terasa panas.

"Entah pengaruh mesin atau apa, tanpa ada penjelasan dari awak kabin apa sebenarnya yang lagi dihadapi".

Penumpang banyak yang protes dan memaksa pintu dibuka. Barulah awak kabin mengizinkan sebagai penumpang keluar. "Gue termasuk beberapa orang terakhir yang keluar karena awalnya gue masih yakin masalah bisa diselesaikan," ujarnya.

Namun, masih kata Conchita, 15 menit berselang tidak ada penjelasan dari pihak maskapai (Lion Air). Sementara suhu dalam pesawat makin meningkat. Conchita pun tak tahan untuk tetap duduk di bangku penumpang.

Kata Bos Lion Air

Cerita mengerikan Conchita itu tak dibantah CEO Lion Air, Edward Sirait. Edward mengakui sempat muncul laporan masalah teknis pesawat nahas itu saat masih di Denpasar. Tetapi, Edward menilai hal ini merupakan masalah umum yang kerap terjadi di sejumlah pesawat. 

"Memang ada laporan masalah teknis," ujar Edward di Cengkareng, Banten, Senin 29 Oktober 2018.  Masalah itu, kata Edward, telah ditangani sesuai dengan petunjuk dari pabrikan pesawat.

Edward memastikan pesawat telah ditangani dengan baik. Tim teknisi di darat segera bertugas begitu mendapat laporan adanya masalah teknis dari awak.

"Ketika dia mendarat, begitu ada laporan dari awak langsung kita tangani," ucap Edward.

Setelah menjalani pemeriksaan di darat, kata Edward, tim menyatakan pesawat layak terbang. Dia pun memastikan seluruh kru bekerja sesuai prosedur. "Saya yakin semua bekerja sesuai prosedur," ucap Edward.

Menurut situs Flightware.com, Lion Air PK-LQP itu melayani penerbangan Denpasar-Jakarta pada 28 Oktober 2018.

Lalu, apa penuturan mengerikan Conchita lainnya?

Penumpang Dipaksa Masuk

Setelah mayoritas penumpang ada di luar pesawat, kata Conchita, pihak maskapai tetap tidak ada yang memberikan penjelasan.

Kemudian setelah cukup lama, tiba-tiba para penumpang dipaksa masuk karena akan dilakukan Engine Checking. Trial (percobaan).

"Gue sempet marah karena sebagai penumpang yang udah bayar uang tiket, kita punya hak untuk mempertanyakan keamanan pesawat. Kalo masih trial atau checking, kenapa harus bawa penumpang? Padaha shuttle bus sudah standby disitu untuk mengangkut penumpang kembali ke gedung bandara & menunggu proses pengecekan yang mana, menurut gue, lebih bijak dilakukan".

Setelah semua penumpang dipaksa masuk kembali, duduk di tempat masing-masing dengan kondisi AC masih tidak menyala dan badan kapal super panas, sempat ada pengumuman pesawat akan take off.

"Tapi masalah ngga berhenti sampai disitu, karenaaaaa, 10 menit kemudian pesawat teteap tidak bergerak dan lampu serta mesin pesawat sempat mati BEBERAPA KALI. Kedip-kedip kayak error".

Suara Mesin Beda dari Biasanya

Pada saat pesawat menuju ke runway, posisinya penumpang masih tidak yakin dan tidak tahu masalah apa sebenarnya yang sedang coba diperbaiki.

"Masih banyak yang marah-marah protes mengenai kurangnya oksigen dalam kabin, tapi tetap ngga digubris. Kita tetap dibawa menuju runway sampai akhirnya take off dengan suara mesin yang berbeda dari biasanya, khususnya di sisi sebelah kanan badan pesawat. Suara mesin pun ngga mengalami perubahan selama penerbangan, tetap menderu-deru aneh".

Tapi alhamdulillah, kita mendarat dengan selamat di Jakarta. Leganya maksimal.

Kata Conchita, inti dari cerita dia adalah, sangat menyayangkan komunikasi buruk pihak maskapai dengan para penumpang. Cara mereka memperlakukan penumpang seperti tidak peduli sama sekali.

"Padahal mau dibilang tiket pesawatnya terjangkau kek, tetep aja penumpang sudah beli & bayar. Masa jaminan keamanan aja ngga ada. Pesawat bermasalah ditutup tutupin. Ngga ada penjelasan sedikitpun".

(aiy)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews