Stigma Haram Masih Bayangi Imunisasi MR di Karimun

Stigma Haram Masih Bayangi Imunisasi MR di Karimun

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Karimun - Program Imunisasi Measles Rubella (MR) di Kabupaten Karimun terus dilaksanakan dan disosialisasikan. Hingga kini baru mencapai 46 persen dari 95 persen rencana realisasi imunisasi yang ditargetkan Dinas Kesehatan Karimun.

Lambatnya pelaksanaan, dari hasil evaluasi Dinkes, faktor besar yang mempengaruhi realisasi target MR itu ialah isu kehalalan vaksin yang digunakan dalam imunisasi tersebut.

Dengan adanya informasi yang tersebar itu membuat masyarakat ragu, meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memperbolehkan penggunaan vaksin tersebut dengan hukum darurat.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, isu terkait kehalalan vaksin yang digunakan dalam imunisasi tersebut banyak dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita Hoax. 

"Faktor haram itu dimanfaatkan segelintir orang tertentu yang memang tidak setuju dengan vaksinasi dan akhirnya menjadi berita hoax, misalnya efek samping masalah vaksinasi yang sebenarnya bukan itu yang terjadi, namun itu yang disampaikan," ujar Rachmadi.

Rachmadi mengatakan, penolakan terhadap imunisasi MR juga terjadi di sejumlah sekolah di Karimun. Dalam mengatasinya, Dinkes Karimun telah mendatangkan Tim Pokja Vaksin ke sekolah- sekolah yang terdapat rasa keberatan untuk dilakukan Imunisasi MR tersebut.

"Rasa keberatan sekolah itu timbul dari penolakan orang tua yang masih ragu memberikan vaksin kepada anaknya dan juga terkait isu kehalalan, jadi itu yang kita tanyakan," katanya.

Penggunaan vaksin MR itu telah diperbolehkan oleh MUI karena ini merupakan kondisi darurat yang harus dilakukan pencegahan dari sejak dini. Tidak hanya diperbolehkan, namun MUI juga telah menyatakan dukungannya untuk pelaksanaan Imunisasi MR itu.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews