Tewasnya Ngatimin Akibat Pukulan Salah Sasaran?

Tewasnya Ngatimin Akibat Pukulan Salah Sasaran?

Istri Ngatimin memberikan keterangan usai membuat laporan ke polisi, Senin (1/10/2018). (Foto: Afriadi/Batamnews)

Tanjungpinang - Pihak keluarga Ngatimin tak terima pria itu dituding sebagai penculik. Ngatimin yang diamankan massa sempat mendapat kekerasan hingga diamankan polisi beberapa waktu lalu di Tanjungpinang. Usai itu, Ngatimin tiba-tiba mengalami penurunan kondisi dan kritis hingga meninggal dunia.

Indra Kelana selaku kuasa hukum menuturkan, kuat dugaan almarhum Ngatimin dianiaya berdasarkan rekaman video yang beredar. Pihak keluarga menemukan dugaan kekerasan pada tubuh almarhum saat dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau. Kendati sebelumnya ia tampak baik-baik saja saat diamankan kepolisian

"Kalau hasil visum wewenang pihak kepolisian, namun kasat mata dari pihak keluarga menemukan ada memar di tubuhnya,"jelasnya Indra Kelana.

Ia melanjutkan, almarhum tak bisa makan dan minum berdasarkan keterangan dari pihak dokter kepada keluarganya, bahwa Ngatimin ada gangguan saraf dan pipinya bergetar-getar.

"Lidahnya sudah masuk ke dalam, sehingga sulit bernafas, makan, minum dan berbicara, sehingga almarhum berkomunikasi mengucapkan bahasa isyarat," sebutnya.

Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Ahmad Thabib Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (23/9/2018) sekitar pukul 16.00 WIB, setelah beberapa hari menjalani perawatan.

Ia sebelumnya dituding sebagai penculik, pasalnya siswi SD itu teriak saat Ngatimin menghampiri. Salah seorang anggota keluarga siswi itu spontan meneriaki Ngatimin penculik. Lalu warga menghampirinya dan beberapa memukulnya.

Keluarga Ngatimin yakin betul jika suaminya, tidak melakukan hal itu. Mereka heran untuk apa Ngatimin menculik? "Suami saya orang baik-baik, ngapain juga dia nyulik, untuk Apa?" ujar Selly istri Ngatimin.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews