Perempuan Muda RI Dijual ke China

Percakapan Minta Tolong Perempuan Muda yang Dijual ke China

Percakapan Minta Tolong Perempuan Muda yang Dijual ke China

Potret salah seorang korban yang dijual ke China (Foto: Indra Komara/detikcom)

Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menindaklanjuti kasus perdagangan WNI perempuan muda yang dijual ke China. Ketum PSI Grace Natalie sempat melakukan panggilan video (video call) dengan tiga korban sebelum melakukan jumpa pers hari ini.

 

Percakapan Grace dengan para korban direkam, lalu diputar saat jumpa pers di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat. Sekjen PSI Raja Juli Antoni, biasa disapa Toni, juga ikut mendampingi Grace saat berbincang dengan korban.

Dari video yang diputar, korban yang bisa dihubungi berinisial FS asal Tangerang, TA asal Bandung, dan IR asal Bandung. Saat melakukan video call, ketiganya mengaku sedang dikurung di kamar.

"Aku di sini tertekan banget, dikurung di sini, Pak," kata FS dalam rekaman video yang diputar, Rabu (19/9/2018).

"Dikurung di mana? Di kamar?" timpal Toni.

TA kemudian menjawab Toni. Dia mengadu bahwa setiap hari dia diberi makan melalui jendela.

"Dikasih makan lewat jendela. Tolong kami, kami ingin cepat pulang," ujar TA.

"Ya banyak doa, kami sedang berusaha, kami sedang berkoordinasi dengan aparat. Semoga insyaallah bisa diselesaikan," sahut Toni.

Grace kemudian meminta para korban menyampaikan keinginanannya kepada pemerintah. Dalam hal ini, Grace meminta para korban berpesan kepada kementerian terkait.

"Ada pesan nggak kepada bapak di kementerian?" tanya Grace kepada korban.

Sebagian besar korban hanya meminta segera dipulangkan. "Semoga dipercepat saja, semoga kami bisa cepat pulang," ucap IR.

"Aku anak di bawah umur, Pak. Tolong aku. Pengin cepat-cepat pulang, Pak. Sudah tak tahan," ucap FS.

Grace kemudian menyampaikan pesan agar tetap bersabar. Dia bilang kasus ini sedang diperjuangkan.

"Mohon sabar ya, ini lagi berjuang semua di sini. Mudah-mudahan bisa cepat ya," ucap Grace.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews