Ini 4 Presiden yang Bermewah-mewahan Saat Negaranya Krisis

Ini 4 Presiden yang Bermewah-mewahan Saat Negaranya Krisis

Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Jakarta - Tak sepatutnya seorang pemimpin hidup berfoya-foya di tengah krisis negaranya. Ekonomi yang makin terpuruk, membuat kondisi masyarakat menjadi serba susah.

Di saat seperti ini, peran pemimpin sangat diandalkan. Pemimpin yang mampu mengatasi krisis, bukan bermewah-mewah untuk kepentingan pribadinya. Seperti empat pemimpin negara ini.

Mereka masih sempat bersenang-senang saat negara dan masyarakatnya mengalami krisis amat parah. Berikut empat pemimpin yang menghamburkan uang saat negara sedang krisis:

1. Presiden Venezeula makan steak mahal

Presiden Venezuela Nicolas Maduo berkunjung ke Istanbul, Turki. Saat itu, Maduro transit setelah melakukan kunjungan negara di China. Maduro tak menyia-nyiakan kesempatan saat di Turki. Ia berkunjung ke restoran Salt Bae.

Restoran ini terkenal dengan harga steaknya yang mahal dan langka. Pemiliknya, Nusret Gokce, chef Turki yang terkenal dengan aksi unik saat memotong daging dan menabur garam.

Maduro bersama istrinya, Cilia, makan di restoran mahal itu. Kunjungan mereka ini terekam video dan diunggah ke akun Instagram dan Twitter Salt Bae. Bahkan Maduro sempat mengucapkan satu kalimat saat berkunjung ke Salt Bae. "Ini momen sekali seumur hidup," ucap Maduro.

Mengetahui kunjungan Maduro yang dinilai menghamburkan uang, masyarakat Venezuela marah. Salah satunya pemimpin oposisi Venezuela, Julio Borgers.

Dia mengatakan saat rakyat Venezuela menderita dan mati kelaparan, Nicolas Maduro dan Cilia malah menikmati (makanan) di salah satu restoran paling mahal di dunia. "Semua dengan uang yang dicuri dari rakyat Venezuela".

2. Mantan Presiden Zimbabwe makan kue tart mahal

Saat Mugabe menjabat sebagai orang nomor satu di Zimbabwe, ia merayakan ulang tahun di tengah krisis Zimbabwe yang amat parah. Mugabe dan istrinya asyik makan kue tart raksasa yang khusus dihadirkan untuk santapan tamu undangan.

Dia tak menyinggung soal kelaparan di Masvingo saat berpidato. Sebaliknya, Mugabe mengkritik isu LGBT dan bantuan asing dalam sambutannya. 

"Jika donor asing membantu negara kita dengan syarat melegalkan pernikahan sejenis, maka sebaiknya kita tolak bantuan itu," kata Mugabe disambut tepuk tangan hadirin.

Tindakan Mugabe mengundang kritik kelompok oposisi serta warga miskin Zimbabwe. Apalagi lokasi penyelenggaraan pesta ultah di Distrik Masvingo. Wilayah ini menjadi salah satu lokasi yang paling parah terlanda kekeringan sepanjang 2015.

Hasilnya 75 persen sawah gagal panen. Kawasan Masvingo juga menjadi lokasi dengan jumlah penderita busung lapar terbanyak di Zimbabwe.

3. Presiden Mesir pasang karpet merah di atas aspal

Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi juga pernah diprotes akibat perbuatannya. Mesir pernah mengalami krisis sejak pemerintahan Ikhwanul Muslimin digulingkan junta militer mengalami kesulitan ekonomi.

Banyak subsidi dicabut oleh pemerintahan baru pimpinan Presiden Abdul Fatah al-Sisi. Sektor pariwisata juga menurun drastis akibat terorisme oleh militan sayap ISIS.

Saat situasi krisis, sang presiden berlatar jenderal itu justru memperoleh kecaman ketika melakukan pemborosan memalukan. Rakyat Mesir mengecam tindakan tim protokoler presiden melewati aspal yang sudah dilapisi karpet merah menuju lokasi peresmian perumahan baru di pinggiran Ibu Kota Kairo.

Karpet merah sepanjang 4 kilometer itu digelar melapisi aspal jalanan. "Presiden pernah berpidato agar rakyat mengencangkan ikat pinggang saat ekonomi sulit seperti sekarang. Tapi karpet merah itu memberi contoh sebaliknya," kata salah satu penduduk, Ibrahim Eissa.

4. Pemimpin Korea Utara belanja barang mahal

Pada pertengahan 1990-an, rakyat Korea Utara sangat kelaparan hingga sepuluh persen populasi meregang nyawa. Meski pada masa itu kelaparan merajalela di Korea Utara tapi tentu para pejabat dan keluarganya, termasuk keluarga pemimpin Korut Kim Jong-un, tetap bisa menikmati gaya hidup mewah.

Pada 2012 Kim dilaporkan menghabiskan dana sebesar USD 645 juta untuk barang mewah semacam produk aksesoris seperti kosmetik, tas tangan, bahan kulit, jam tangan, elektronik mobil, dan minuman alkohol paling mahal.

Kim bahkan mengalami obesitas atau kegemukan lantaran suka makan keju. Pemimpin Korut itu sangat suka makan keju ketika menjadi mahasiswa di Swiss. Dia bahkan mengimpor keju dalam jumlah besar untuk memenuhi kegemarannya.

Merujuk laporan terbaru, Kim Jong-un kini tak bisa leluasa berfoya-foya. Sanksi ekonomi dari PBB telah membatasi aksesnya membeli barang mewah buatan Swiss. Salah satunya adalah jam tangan mahal. Sanksi ini membuat kapal dagang tidak mudah merapat ke pelabuhan Korut.

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews