Ketahui Risiko Suntik Vitamin C

Ketahui Risiko Suntik Vitamin C

Ilustrasi (Foto : hellosehat.com)

SELAIN kerap digunakan sebagai bahan baku dari beberapa produk whitening skin care, ada pula yang menggunakan vitamin C dengan cara menyuntikannya ke tubuh. Vitamin C merupakan salah satu kandungan yang dipercaya untuk membuat tampilan kulit jadi lebih cerah.

Meskipun suntik vitamin C sudah banyak dilakukan oleh sejumlah ahli kesehatan dan kecantikan, namun tetap saja hal ini memiliki efek samping. Jika kamu cukup berminat untuk melakukan treatment ini, coba kenali suntik vitamin C secara lebih dalam dan cari tahu dulu apa saja risikonya melalui artikel ini.

Apa yang Dimaksud Suntik Vitamin C?

Untuk sekadar mendapatkan vitamin C, sebenarnya kamu bisa mendapatkannya dari asupan makanan sehari-hari, salah satunya dari jeruk. Dalam tubuh, vitamin C menjalankan perannya sebagai anti-oksidan yang akan melindungi kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas. Untuk suntik vitamin C sendiri, biasanya menggunakan cairan vitamin C yang berwarna jernih kekuningan. Cairan ini biasanya ditambah dengan kandungan gluthathione yang bersifat sebagai whitening agent. Ada beberapa metode penyuntikan, yakni melalui otot, penyuntikan di bawah kulit, atau bisa juga melalui pembuluh darah vena. Dosis yang diberikan pun beragam, tergantung kebutuhan pasien. Agar aman, penyuntikan vitamin C harus dilakukan oleh tenaga ahli dan melalui tahap konsultasi serta pemeriksaan oleh dokter.

Apa Manfaatnya?

Dalam dunia kecantikan, suntik vitamin C diketahui dapat merawat kulit serta mencegahnya dari kekeringan atau dehidrasi. Tidak hanya itu, vitamin C yang disuntikkan juga bermanfaat untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Kolagen tentu sangat berguna untuk kekenyalan dan keelastisan kulit. Tetapi seiring dengan bertambah usia, kolagen dalam tubuh semakin berkurang produktivitasnya. Vitamin C juga diketahui dapat membantu merangsang produksi kolagen agar wajah terbebas keriput dan penuaan dini.

Selain itu, banyak juga yang mengatakan bahwa vitamin C dapat mencerahkan kulit. Hal yang satu ini memang masih jadi perdebatan di kalangan ahli kecantikan. Meski demikian, tingkat anti-oksidannya yang tinggi memang menjadikan vitamin C mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan kulit jadi kusam dan menggelap.

Bagaimana Prosedurnya?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyuntikkan vitamin C harus dilakukan oleh tenaga medis yang ahli di bidangnya. Hal ini disebabkan karena sebelum melakukan treatment, dokter harus melakukan serangkaian tes alergi, mengecek fungsi ginjal, serta laju metabolisme tubuh kamu. Selain itu, kamu juga perlu memberitahukan pada dokter apabila memiliki masalah lambung guna mendapatkan dosis vitamin C yang sesuai dengan daya tangkap tubuh.

Apakah Ada Risikonya?

Perlu kamu ketahui, penyuntikkan vitamin C bukanlah treatment yang “enteng” karena tubuh akan menerima kadar vitamin C dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Jika kamu melakukan prosedur ini dengan ahli yang tepat, efek samping terburuk yang mungkin kamu alami hanyalah sekedar diare ringan atau sakit kepala sesaat. Lain halnya jika kamu melakukannya di tempat atau dengan tenaga yang belum legal. Alih-alih mendapatkan kulit yang sehat, kemungkinan kamu malah akan mengalami penurunan fungsi hati dan ginjal. Bagi ibu hamil, treatment ini juga tidak dianjurkan karena akan mengganggu kesehatan reproduksi dan kesehatan janin.

(aiy)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews