Pekalongan - Nasib seorang bocah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Karena khitan yang dilakukan pada hari Kamis (30/8) lalu, ia malah kehilangan alat vitalnya.

Teknik khitan yang digunakan di Indonesia cukup beragam, mulai dari yang konvensional hingga yang modern.

Menurut keterangan dari Polres Pekalongan, alat yang digunakan untuk khitan oleh pensiunan mantri kesehatan, warga Kecamatan Doro, Pekalongan. adalah pemotong listrik (electric cautery).

Menurut spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, teknik electrical cauter ini adalah metode yang paling berbahaya.

"Jadi teknik yang digunakan electrical cauter itu memang alat yang digunakan untuk sunat yang paling berisiko terjadinya amputasi," ujarnya saat dihubungi detikHealth, Jumat (7/9/2018).

Teknik electrical cauter ini sering disebut teknik laser untuk khitan oleh orang awam. Padahal, dr Mahdian menegaskan bahwa teknik ini tidak menggunakan laser. 

Melainkan menggunakan alat dengan bahan lempeng logam yang dipanaskan dengan aliran listrik. Ketika logam memanas inilah bisa digunakan untuk memotong kulit kelamin. Logam yang panas ini bisa menyebabkan luka bakar pada bagian kelamin.

Ada teknik yang berbahaya, ada juga teknik khitan yang disebut dr Mahdian cukup aman. Yaitu dengan teknik klem. Suatu teknk dengan alat plastic disposible.

"Menurut saya yang paling aman klem, karena tidak menyebabkan cedera atau amputasi, paling aman dari infeksi dan perdarahan," kata dr Mahdian.

"Alatnya kayak pemotong tali pusar bayi. Sekali pakai, sekarang sudah ada cetakannya," tutupnya.

Wah, bagaimana masa depannya ya?

(aiy)