Menonton Film Anting, Cara Sederhana Memahami Sebuah Perbedaan

Menonton Film Anting, Cara Sederhana Memahami Sebuah Perbedaan

RD Paschalis, produser film Anting. (Foto: istimewa/batamnews)

Batam - Film pendek karya seniman Batam berjudul Anting berhasil memukau penonton yamg hadir dalam pemutaran di Blitz Kepri Mall, Batam, Kamis (30/8/2018) malam.

Film ini bercerita tentang dua sahabat yang berbeda agama, namun sangat kompak dan saling menghargai satu sama lainnya.

Melly dan Angle, tokoh dalam film itu. Mereka dua remaja berbeda agama, Melly beragama Islam dan Angle beragama Kristen.

Di dalam film itu menceritakan pada suatu saat Melly sangat ingin membelikan sejadah untuk guru silatnya yang juga seorang kyai, karena Melly melihat sejadah yang sudah dipakai gurunya itu sudah sangat lusuh. Namun karena tidak memiliki uang, Melly bingung mau membelinya untuk apa.

Di saat Angle datang dan melihat Melly sedang kebingunan, dia menanyakan kenapa dia seperti orang bingung. Melly pun menceritakan keluh kesahnya itu.

Mendengar cerita Melly, Angle pun tergugah hatinya dan mengajak Melly untuk berkeliling mencari pekerjaan.

Namun mereka tidak berhasil mendapatkan pekerjaan. Melihat Melly semakin sedih dan bingung, Angle pun mengikhlaskan anting pemberian orangtuanya kepada Melly untuk dijual.

Awalnya Melly menolak tawaran Angle, namun Angle memaksanya karena tujuan Melly yang baik dan juga itu merupakan pesan dari ibu Angle apabila ada yang memerlukan baru boleh anting itu dilepas.

Singkat cerita, setelah itu mereka menjual anting Angle di pasar. Setelah mendapatkan uangnya dan ketika hendak membelikan sajadah, tiba-tiba di jalan Melly melihat seorang anak kecil dengan wajah lesu memegang beberapa lembar uang di tangannya.
 
Ketika ditanyakan ternyata uang tersebut untuk membeli obat ibunya yang lagi sakit, tapi ternyata kurang.

Mendengar itu Melly pun langsung memberikan semua uang hasil penjualan anting itu kepada anak laki-laki itu.

Melihat itu, Angle pun marah melihat Melly melakukan hal itu. Melly menjawab anak itu lebih membutuhkannya. Tidak jauh dari sana, guru Melly kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat mereka dan sedang memilih-milih sajadah. 

Dia melihat dua gadis remaja itu sedang bertengkar dan menegurnya. Setelah mendengar penjelasan dari Melly, gurunya pun menjelaskan kepada Angle bahwa yang dilakukan Melly benar.

Setelah mendengar penjelasan itupun Angle berhenti marah dan mereka pun akur kembali. Di akhir cerita keduanya pun kembali bertemu dan telah menjadi dewasa. Angle menjadi biarawati dan Melly menjadi ustazah ternama, namun mereka tetap bersahabat.

Mengomentari film tersebut, iIstri Wakil Wali Kota Batam, Erlita Sari Amsakar mengatakan sangat bagus, namun sayang masih terlalu singkat.

“Persahabatan mereka tetap kompak walaupun berbeda agama dan saling menghargai,” kata dia setelah pemutaran film tersebut.

Bagian yang paling berkesan dalam film itu menurut Erlita, saat mereka berusaha mencari uang untuk membelikan kyai sajadah.

“Masukan terakhir, agar aktingnya lebih dipermantap lagi aja, lebih diasah lagi kemapuan beraktingnya,” ucapnya.

(ude)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews