Miris, Cerita Paman Penyiksa Dua Balita Ini

Miris, Cerita Paman Penyiksa Dua Balita Ini

Suryanto menundukkan kepalanya usai menjadi tersangka penelantaran anak dan penganiayaan. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Suryanto kini berurusan dengan pihak berwajib. Ia ditahan polisi akibat ulahnya menelantarkan kedua keponakannya yang masih balita. Selain itu ia juga melakukan tindakan kekerasan. Kedua balita itu juga dikurung di ruangan yang tak manusiawi

Pria itu dijerat undang-undang perlindungan anak. Dua balita Rm (4,5) dan Ak (3,5) yang bernasib malang itu akhirnya mendapat perawatan intens di RSUD Embung Fatimah, Kota Batam. Kondisi mereka memprihatinkan. Kurus, kelaparan, luka lebam di sekujur tubuh hingga mengalami gangguan pencernaan.

Ditinggal kedua orangtuanya yang bekerja sebagai buruh pabrik di Timor Leste, Suryanto terlihat jengah dengan dua balita yang dititipkan itu. Padahal keduanya keponakan yang harusnya dibimbing dan dijaga.

Warga perumahan di Perumahan Central Park Tanjung Uncang sebelumnya menyelamatkan kedua balita ini setelah mengetahui kondisi mereka. Keduanya dibekap disebuah ruangan berdinding triplek.

Kondisi Ak dan Rh, saat pertama kali ditemukan warga. Dua balita ini ditelantarkan paman mereka dan disekap di ruangan tak layak

Suryanto saat ekspose perkara ini di Polresta Barelang, Senin (27/8/2018) mengaku kesal dengan balita-balita ini yang menurutnyan nakal.

"Saya kesal pas saat istri saya lagi sakit Ak dan Rh nakal sehingga saya terpaksa mengurungnya di dalam gudang sebuah gudang di samping rumah," ujarnya.

Ia pun mengaku, memukul wajah Ak dan Rh dengan cara menampar dan juga mencubit badannya.

Padahal selama dititipkan, Suryanto selalu dikirimi uang oleh kedua orangtua balita ini senilai Rp 2,6 juta per bulan untuk biaya AK dan Rh.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki mengatakan pihaknya telah menghubungi kedua orangtua balita itu. Namun keduanya ternyata mengalami kesulitan finansial untuk pulang ke Batam saat ini

"Muhammad Taher dan Aisyah kedua orang tua balita sudah kita hubungi namun belum bisa datang ke Batam katanya lagi kumpulkan dana untuk pulang," terang Hengki.

Penganiayaan ini terjadi tiga hari berturut-turut. Suryanto kesal melihat Ak dan Rh yang menurutnya nakal

(jim)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews