Bos GICI Business Hilang di Papua

Tanda Tanya Besar Penyelaman Kiatwansyah di Papua, Ini Analisa Penyelam Pro

Tanda Tanya Besar Penyelaman Kiatwansyah di Papua, Ini Analisa Penyelam Pro

Ilustrasi menyelam

Batam - Diving atau menyelam di laut dalam memiliki sensasi tersendiri. Kegiatan untuk menyaksikan keindahan bawah laut ini banyak diminati dari berbagai kalangan.

Baru-baru ini bos GICI Business School Batam, Kiatwansyah, dikabarkan hilang saat melakukan diving di perairan Pulau Mansinan, Papua Barat. Ia dikabarkan baru pertama kali melakukan olahraga diving.

Ternyata mengikuti diving ini tidak bisa sembarangan. Ada SOP yang harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum melakukan hal ini.

Guide wisatawan Natuna specialis photographer underwater, Cherman mengatakan jika ada hal penting yang perlu diperhatikan seorang penyelam pemula.

“Kalau dari SOP, tentunya jiwa raga si penyelam harus sehat, tidak ada riwayat gejala penyakit jantung, harus memegang lisensi selam,” ujar pria yang sudah mempunyai lisensi dari PADI (Professional Association of Diving Instructor) itu, Senin (13/8/2018) kepada batamnews.co.id.

Cherman menyebutkan, sebagai pemula juga harus wajib ada Buddy (teman diving). Tidak boleh menyelam sendiri, minimal di bawah laut berdua, tidak boleh terpisah, dan selalu berdampingan.

“Jangankan pemula, yang udah senior dan master juga nggak boleh. Itu udah wajib, setiap penyelam wajib didampingi oleh buddy atau teman, minimal berdua,” kata dia.

Dia menuturkan bagi wisatawan yang mau melakukan diving, tetapi belum mempunyai sertifikat, wajib melakukan pelatihan terlebih dahulu di kolam sebelum terjun langsung ke laut.

Terkait kejadian yang menimpa Kiatwansyah di Papua, Cherman mengatakan, insiden itu bisa ditelusuri letak kesalahan SOP-nya.

“Apakah beliau itu pemula yang belum punya sertifikat dan belum dilatih di kolam, atau beliau ini pemula dan ditinggalkan sendiri dan nggak ditemani buddy-nya,” kata dia.

Karena menurut Cherman, kejadian itu sangatlah rancu ketika Kiatwansyah hilang sendiri sementara buddynya ada.

“Sementara SOP penyelaman di bawah laut itu, penyelam pemula tidak boleh ditinggal sendiri, wajib ditemani terus. Jadi dia hilang itu agak rancu itu, kok bisa hilang?” katanya lagi.

Menurut dia kejadian itu akan masuk akal apabila buddynya juga ikut hilang.

“Tapi cuma kalau dia hilang sendiri dan tidak diketahui hilangnya itu kan aneh. Soalnya SOP penyelaman itu wajib didampinggi buddy, minimal berdua. Nggak boleh sendiri, menyelam sendiri nggak boleh, nggak ada aturannya menyelam sendiri,” terangnya.

Cherman melanjutkan meskipun ada kendala, seharusnya tetap tidak boleh ditinggalkan sendiri. 

“Kan ada SOPnya tindakan penyelamatan pertama. Misalnya kita memberi bantuan suplai oksigen pernapasan ke yang bersangkutan, setelah suplai oksigen kita evakuasi ke atas,” kata dia.

Untuk buddy tiap satu penyelam disediakan satu buddy. "Jadi kalau mereka 12 orang maka harus ditemani juga 12 orang,” katanya.

Cherman menganalisa, jika memang Kiatwansyah tenggelam saat menyelam, akan susah menemukan jasadnya karena arus laut di sana yang kuat dan tipikal lautnya yang dalam.

“Pengaruh arus laut itu juga udah jelas pasti, tapi biasanya spot diving untuk pemula dicari yang spotnya minim akan terjangan arus. Cuma kita kan nggak tau nih arus di Manokwari itu seperti apa, apalagi di sana itu tipikal lautnya laut dalam. Dari pinggir karang langsung ratusan meter ke bawah, itu ya agak sulitlah. Bisa-bisa korban itu jatuh kebawah, bisa-bisa nggak muncul lagi. Soalnya kalau tekanan udah ratusan meter itu, meskipun hanya botol kosong, itu nggak akan naik. Lebih kuat tarikan kebawah ketimbang ke atas,” ujarnya.

Menurut dia, jika seseorang sudah temggelam dengan menggunakan peralatan diving itu agak sulit untuk mengapung lagi. “Kalaupun mengapung, itu ada sekitar 3 hari baru mengapung. Tapi tergantung lokasi atau spotnya kalau memang spotnya ekstrem untuk pemula ya bisa lari jauh,” kata dia.

“Sebenarnya air laut lebih aman dibandingkan air tawar, karena dia lebih ringan dan ada kadar garamnya. Tapi kalau memang kedalamanya di atas 60 meter, untuk tekanan ke atas itu sudah sangat kurang. Apalagi kalau kedalamannya sudah diatas 100-an meter, itu tarikan kebawah udah kuat ketimbang keatas,” kata dia lagi.

Cherman mengatakan ada indikasi kecerobohan buddy kalau memang, kejadian si pemula yang baru pertama kali diving, dibawa ketempat ekstrem seperti itu. Kasus ini pun menjadi pertanyaan bagi semua orang. 

(ude)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews