Blora - Ferin Dian Anjani (21) dibunuh secara tragis. Ia diikat dan kemudian dibakar. Sebelum kejadian teman Ferin, Eki, sempat melarang pertemuannya dengan Kristiyan Ari Wibowo (31).

"Eki itu kan yang memesankan grab buat ngantar si Ferin ini. Sebelum pesan itu dia (Eki) sempat melarang Ferin. Kamu yakin? Kan dia orang baru kamu kenal," tutur Kasatreskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (9/8/2018). 

Namun, menurut keterangan yang diterima Heri, Ferin tetap yakin bahwa pertemuannya dengan Ari akan tetap baik-baik saja. Sebab, Ferin merasa ada kecocokan dengan Ari setelah berkomunikasi beberapa hari melalui media sosial.

Selepas pertemuan pada tanggal 31 Juli itulah, Eki mengakui tidak lagi mendapatkan kabar dari Ferin, sahabatnya itu. Nomor ponsel Ferin yang selalu aktif, saat itu dalam posisi mati. Bahkan hingga Kamis (2/8), Ferin tak kunjung dapat dihubungi.

"Akhirnya dia (Eki) bilang ke keluarganya Ferin, kok ini nggak bisa dihubungi sejak tanggal 31 Juli. Baru kemudian diputuskan buat laporan orang hilang di Polrestabes (Semarang)," imbuhnya.

Dari laporan itulah, Polres Blora memfokuskan penyelidikan di Semarang dan menemui keluarga korban. Hingga akhirnya berdasarkan barang bukti berupa anting milik korban, mayat Ferni akhirnya dapat terungkap identitasnya.

Sedangkan pelaku, Ari, berhasil dibekuk sehari setelah pengungkapan identitas korban. Kini, Ari telah ditahan di ruang tahanan Mapolres Blora guna pemeriksaan lebih lanjut.

(snw)