Ria Ricis tak bisa menahan emosi saat mengetahui wajahnya menjadi model sebuah spanduk imbauan larangan melakukan aksi #KikiChallenge di Tulungagung, Jawa Timur. Akibat kekesalannya itu, Ria sempat mengunggah rasa herannya dengan pihak kepolisian yang membuat spanduk tersebut. 

Kekesalan Ria ditumpahkannya lewat Instastroy akun Instagramnya, @riaricis1795. Unggahan yang sudah dihapus sejak pertama kali dibuat itu sempat disunting ulang oleh sejumlah akun gosip. 

"Tulungagung ada masalah apa ya sama saya?" Yang tanya aku kenapa sama tulungagung, ya kalian tanya balik aja ama kota nya ngapain taro foto aku dipinggir jalan soal kiki celeng (Kiki Challenge). Izin ga ada, apa2 ga ada. aneh," tulis Ria dalam unggahannya.

Komentar Netizen 

Ungkapan kekesalan adik dari artis dan desainer Okie Setiana Dewi ini mencuri perhatian para netizen. Beragam komentar menghampiri akun gosip yang mengunggah ulang suntingan instastory Ria.

"Baperan si ricis. Lgian ngapain sih mesti joget2 ga jelas gt," tulis akun @permatamylla_.

"Ciaan banget mau curhat eh ga Ada yg bela disini mah haha," tulis akun @northern.italy83.

"ini dik icis sewoodd gegara psg fotonya sembarangan, hrsnya kan dia dpt royalti krn fotoin dijadiin iklan d tlgagung. secaraaa utuber termahal d indo gitcuu," kata akun @dittaeranita.

Minta Maaf dan Beri Penjelasan

Menyadari unggahannya menjadi perbincangan di sosial media, Ria kembali mengunggah instastory baru. Tapi kali ini, unggahan Ria berisi permohonan maaf untuk warga Tulungagung.

"Assalamualaikum. saya minta maaf sebesar2nya kepada warga Tulungagung tanpa mengurangi rasa hormat mengenai kekesalan saya di story bbrp waktu tadi," tulis Ria Ricis, diakses Dream, Kamis 9 Agustus 2018. 

Ricis menjelasakan, emosinya meletup karena merasa terganggu dengan foto model dalam spanduk tersebut. Diketahui, foto itu merupakan salah satu adegan saat Ricis melakukan adegan #Kikichallenge. 

"Saya agak terganggu dikarenakan gambar diri saya digunakan ukt banner di jalan kota Tulungagung dgn konotasi tdk baik," tulisnya.

Dia juga mempertanyakan izin penggunaan foto tersebut untuk kebutuhan spanduk. Dari sepengetahuannya, dia setiap pemasangan bannet yang dipajan di lokasi umum harus mendapat izin dari pihak yang bersangkutan. 

"bukn kah pihak Polres Tulungagung ada di bawah lembaga pemerintahan? dan mungkin seharusnya paham bahwa pemasangan banner diterapkan dgn baik," sambungnya.

Wanita berusia 23 tahun ini menjelaskan, terkait masalahnya dan kini ia tengah menjalin komunikasi dengan Polres Tulungagung.

"Terimakasih atas teman2 yg mengingatkan. Sesungguhnya saya juga perlu banyak belajar. Semoga masalah ini bisa cepat selesai. Aamiin sekali lagi saya mohon maaf sebesar2nya. wassalam," tutupnya.

(*)