Jakarta - Tak berbeda jauh dengan momen Idul Fitri, momen Idul Adha juga mendatangkan rezeki melimpah bagi banyak orang. 

Ada tiga hal yang tidak bisa terlepaskan saat Hari Raya Idul Adha, sholat Idul Adha, pelaksanaan ibadah haji, dan berkurban bagi yang mampu. 

Jika Anda tertarik untuk menambah penghasilan dengan berbisnis menjelang Idul Adha, HaloMoney.co.id akan memberikan kamu 6 ide bisnis yang menjanjikan, yaitu:

1. Jual hewan kurban

Bisnis yang menjanjikan pertama adalah menjual hewan kurban karena pastinya banyak orang yang mencari hewan ternak untuk dikurbankan. Kamu bisa menjual hewan kurban, seperti kambing, sapi, dan kerbau. Cari peternakan yang punya hewan ternak sehat. Hewan ternak yang akan dikurbankan tidak boleh sakit, cacat, atau dalam masa melahirkan.

Bisnis online yang menjanjikan ini membutuhkan modal yang cukup banyak karena untuk kambing saja modalnya per satu ekor bisa mencapai Rp 2 juta, sedangkan sapi dan kerbau bisa mencapai lebih dari Rp 20 juta per ekor. Tapi keuntungan yang didapat sangat lumayan.

Jika tidak ada lahan kosong atau halaman untuk menampung hewan kurban terlebih dahulu, kamu bisa menjadi broker alias orang yang memasarkan hewan kurban. Jadi nantinya kamu menjadi penghubung alias orang ketiga yang mempertemukan antara penjual hewan ternak dan calon pembeli. Untuk pemasarannya, kamu bisa menawarkan terlebih dahulu kepada teman dekat, saudara, atau tetangga.

2. Perlengkapan ibadah dan baju muslim

Selain hewan kurban, bisnis yang menjanjikan menjelang Idul Adha adalah perlengkapan ibadah dan baju muslim untuk keperluan shalat Idul Adha. Kamu bisa menjual segala macam perlengkapan ibadah atau keperluan shalat Idul Adha, mulai dari sajadah, mukena, sarung, dan kopiah. Sedangkan untuk baju muslimnya, kamu bisa menjual baju muslim keluarga yang memiliki warna seragam.

Baju muslim keluarga ini lebih laku di pasaran karena menawarkan harga paket yang lebih murah. Misalkan saja ada paket untuk keluarga yang memiliki anggota 4 orang, yaitu 1 baju koko untuk suami, 1 baju gamis untuk istri, dan 2 baju koko untuk anak laki-laki (2 baju gamis untuk anak perempuan). Sebelum menjual perlengkapan ibadah dan baju muslim ini, sebaiknya kamu sudah hunting untuk mencari model terkini yang sedang jadi tren.

3. Peralatan sate

Biasanya 1-2 minggu sebelum Hari Raya Idul Adha, kamu tak hanya melihat penjual hewan kurban yang ada di pinggir jalan atau trotoar jalanan, tapi kamu pasti juga melihat penjual peralatan sate, seperti arang atau batok kelapa, tusuk sate, serta alat pemanggang atau alat bakaran sate. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia ketika Hari Raya Idul Adha, kita akan mengolah daging kurban, terutama kambing menjadi sate.

Hal ini bisa kamu jadikan bisnis yang menjanjikan karena semua orang pasti akan mencari peralatan sate. Modal untuk berjualan peralatan sate tidaklah banyak karena harga peralatannya cukup murah, apalagi dibeli dalam jumlah grosiran. Untuk lebih menarik calon pembeli, kamu juga bisa menyediakan menu paket peralatan sate yang lengkap dengan harga yang sudah didiskon tentunya.

4. Jual bumbu masak siap pakai

Kamu ahli di bidang memasak? Manfaatkan keahlianmu ini untuk dijadikan bisnis rumahan yang menjanjikan. Kamu bisa menyediakan bumbu masak siap pakai untuk olahan daging kurban, seperti bumbu sate, tongseng, gulai, rendang, dan lain sebagainya. Kebanyakan ibu rumah tangga tak mau ambil pusing membuat bumbu sendiri sehingga ide berjualan bumbu masak siap pakai ini pasti akan laris manis.

Gunakan sistem PO alias pre-order untuk jualan bumbu masak siap pakai karena racikan bumbu masak siap pakai yang dibuat sendiri ini pasti harus segar bahan-bahannya sehingga tidak bisa bertahan lama meski dimasukkan dalam lemari pendingin. Berbeda dengan bumbu kemasan yang punya bahan pengawet sehingga tahan hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Itulah empat peluang bisnis menjelang Idul Adha. Peluang kelima dan keenam, cek artikel lengkapnya di blog HaloMoney.co.id. Selalu gunakan HaloMoney.co.id untuk membandingkan dan mengajukan kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan asuransi.

(*)