Dwi Ria Latif Nilai Kapolda Kepri Gagal Batalkan Deklarasi Ganti Presiden di Masjid Raya

Dwi Ria Latif Nilai Kapolda Kepri Gagal Batalkan Deklarasi Ganti Presiden di Masjid Raya

Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi (Foto: Batamnews)

Batam - Anggota Komisi III DPR RI Dwi Ria Latifa menilai Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi gagal dalam mengantisipasi aksi massa deklarasi '2019 Ganti Presiden' yang digelar di Masjid Raya Batam Centre, Batam, Kepri, Minggu pagi.

Ribuan orang berkumpul dan menyerukan ganti presiden pada 2019. Dwi Ria Latifa pun berang.

Legislator dari PDI Perjuangan itu meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Irjen Didid yang dianggap membiar hal tersebut.

"Mana Kapolres, mana Kapolda Kepri kalian harus tanggung jawab pembiaran kegiatan aksi ganti Presiden di masjid Raya dan merah putih kalian diragukan," ujar Dwi Ria Latifah di depan masjid, Minggu (29/7/2018).

Dwi Ria Latifa menilai aksi tersebut mengandung unsur SARA. Pasalnya aksi berbau politis itu berlangsung di tempat ibadah. Selain itu aksi tersebut juga sudah dilarang sebelumnya, namun Kapolda dan jajarannya gagal mengawal itu.

"Agenda yang digelar oleh panitia disebut sebagai ajang SARA dan kami minta Kapolri Jenderal Tito Harnavian copot Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi yang dianggap tidak setia kepada NKRI," ujar Dwi.

Tampak mantan Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, Anggota DPR RI Dwi Ria Latifah, Ketua DPRD Batam Nuryanto dan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mencoba masuk ke dalam dengan alasan bersalawat.

Pagi hari sebelum deklarasi aksi massa sempat sepi. Beberapa orang terlihat di pelataran masjid. Namun melihat massa Cinta Jokowi menggelar aksi di Dataran Engku Putri, massa ganti presiden pun berdatangan dipanggil teman-temannya.

(jim)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews