Waspada, Ini Dampak Ancaman Perang Dagang ke Ekonomi Daerah

Waspada, Ini Dampak Ancaman Perang Dagang ke Ekonomi Daerah

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro (Foto : Wikipedia)

Jakarta - Ancaman perang dagang Amerika Serikat (AS) ke Indonesia berdampak ke ekonomi daerah. Hal ini terjadi jika AS  mengenakan tarif bea masuk terhadap 124 produk asal Indonesia.

Akibatnya, nilai ekspor Indonesia dapat terganggu. Perekonomian daerah penghasil komoditas ekspor ke AS juga terganggu.

"Mengenai perang dagang, yang paling ditakutkan adalah adanya proteksi tarif tinggi yang kemudian bisa memengaruhi ekspor," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro  di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Bambang mengatakan, selama ini produk yang paling banyak di ekspor ke AS adalah produk manufaktur terutama dari pulau Jawa.

Ke depan, pemerintah dan stakeholder atau pemangku kepentingan lainnya terkait harus mencari negara tujuan ekspor  baru. Hal ini agar komoditas Indonesia tetap dapat diekspor ke luar negeri.

"Kalau kemudian kita menghadapi hambatan dari AS tapi kemudian kita bisa mengalihkan produk ekspor kita ke negara lain maka harusnya ini tidak menjadi masalah tapi tentunya kita harus mempersiapkan diri," tutur dia.

Bambang mengatakan, dalam menghadapi perang dagang ini ada dua hal yang dapat dilakukan Indonesia. Pertama, negosiasi, dan kedua daya saing produk ekspor harus ditingkatkan.

"Bayangan saya kalau kita menjaga daya saing, kita dihalangi suatu negara harusnya produk yang sudah kompetitif ini bisa mengalir ke negara lain. Harusnya jaringan ekspornya tidak terganggu," ujar dia.

(deb)

Sumber : Liputan6.com


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews