KM Sinar Bangun Tenggelam

SAR Hentikan Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

SAR Hentikan Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Pencarian korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun dihentikan (foto: liputan6.com)

Samosir - Penghentian pencarian korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun menyorot protes aktivis Ratna Sarumpaet. Ratna memprotes penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun kepada Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.

Sampai keributan dan adu mulut terjadi antara Ratna, Luhut dan keluaga korban. Apa alasan Tim SAR menghentikan pencarian korban?

Penghentian dari Pihak Keluarga Korban

Dilansir dari detik.com, Kepala SAR Medan sekaligus Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Budiawan, menjelaskan alasannya kepada detikcom, Selasa (3/7/2018). Penghentian pencarian diawali dengan perundingan antara pihak pemerintah dengan keluarga korban, pada hari ke-13 pencarian atau Sabtu (30/7) kemarin.

"Di hari ke-13, kita coba berunding sama Bupati (Simalungun) dan keluarga korban. Kalau mau mengambil ya kita siapkan dana besar, peralatan yang canggih, dan perlu waktu yang lama," kata Budiawan.

Baca juga:

Keluarga Korban Kapal Tenggelam Toba Akan Terima Santunan Rp 67 Juta

Kronologi Penemuan Nining, Hilang Terseret Ombak 1,5 Tahun

 

Kesulitan Pengangkatan Jenazah karena dalamnya Danau Toba

Pertimbangan kesulitan dalam mengangkat jenazah dari dasar Danau menjadi pembahasan bersama. Posisi kapal dan jenazah ada pada kedalaman 450 meter.

"Pada hari ke-14, faktor kesulitan itu semua sudah tahu ya. Ini kita maknai dulu deh, apakah kita akan berlarut-larut dengan mencari alat ke luar negeri dan ke mana-mana?" ujar Budiawan.

Tak Punya Peralatan yang Memadai

Alat Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) telah diterjunkan dan memang berhasil memotret kondisi KM Sinar Bangun yang karam. Namun tim SAR menyatakan evakuasi korban pada kedalaman 450 meter bukanlah pekerjaan yang mudah. 

"Kalau manusia biasa bertanya, 'Lho ketemu kok nggak diangkat?' Siapa yang bisa ngangkat? 450 Meter kedalamannya," tutur Budiawan.

Tim SAR Sudah Berusaha Maksimal

Karena Tim SAR disebutnya sudah berusaha maksimal, maka lebih baik kini semua pihak berserah diri saja kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rembukan dengan pihak keluarga korban diadakan, dan akhirnya pihak korban mampu mengikhlaskan keadaan ini.

"Kalaupun diangkat (jenazah korban), mau nggak kita dapat tangan? Tangan siapa itu kita nggak tahu. Mau dapat kepala? Nanti fitnah lagi. Biarlah tenang jasad-jasad di sana. Diangkat pun nantinya dikuburkan juga kok," tutur Budiawan.

(kin)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews